Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lima Puluh Kota Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Diminta Sigap Siapkan Jalan Usaha Tani

  • Oleh Nazir Amin
  • 26 April 2017 - 18:46 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Kesuksesan program cetak sawah baru secara nasional, turut ditentukan oleh keberadaan jalan di perdesaan. Karena itu, pemerintah harus lebih sigap dalam menyiapkan Jalan Usaha Tani (JUT) di semua kawasan pertanian, terutama yang baru dibuka.

"Bagaimanapun jalan merupakan kebutuhan petani untuk mengangkut hasil panen dari areal usaha taninya. Bagi petani yang belum terhubung akses jalan, terutama jalan usaha tani, kesulitan itu akan sangat dirasakan," kata anggota Komisi IV DPR RI Hamdhani dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR RI dengan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Dalam rilis Pendam Tanjungpura yang diterima Jumat (13/1/2017), Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Ahmad Supriyadi mengungkapkan, cetak sawah merupakan program pemerintah pusat dalam bidang pengentasan kemiskinan, yang antara lain ditujukan agar bangsa Indonesia tidak mengalami krisis pangan.

Untuk itu, Kodam XII/Tpr mengerahkan personelnya untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah, Kementerian Pertanian mensukseskan kegiatan Cetak Sawah di wilayah Kodam Tanjungpura. Untuk itu, target Perluasan Sawah pada 2017 sebanyak 3.100 hektare, di Kalimantan Barat, 1.500 hektare, dan Kalimantan Tengah, 1.600 hektare.

Besarnya target yang direalisasikan itu, jelas membutuhkan infrastruktur jalan untuk optimalisasi pengelolaannya dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. Karena itu, Jalan Usaha Tani berpengaruh penting untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian. Juga untuk pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan, atau pasar.

Dalam rilisnya, Rabu sore, Hamdhani menjelaskan, dalam setiap kunjungan ke daerah pemilihan Kalimantan Tengah, persoalan jalan usaha tani selalu menjadi keluhan paling banyak disampaikan masyarakat petani. Di Kalteng, kata Ketua DPP Partai NasDem bidang Otonomi Daerah itu, sebagian besar jalan usaha tani masih berupa tanah atau berlapis kerikil. "Di beberapa tempat sudah ada jalan usaha tani yang diperkeras dengan batu."

Secara khusus, Hamdhani meminta Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian agar menginstruksikan kepada jajaran Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah untuk memberikan dukungan alat berat bagi percepatan pembangunan jalan usaha tani di perdesaan. Khususnya di Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.

Hamdhani menambahkan, peranan infrastruktur pertanian terutama jalan usaha tani dalam pembangunan pertanian semakin strategis dan penting. Hal ini sangat berkaitan dengan upaya pencapaian sasaran program, khususnya program peningkatan nilai tambah produk-produk pertanian.

Infrastruktur Pertanian khususnya Jalan Usaha Tani, salah satu komponen vital yang diharapkan dapat mendukung kelancaran kegiatan pertanian yang fundamental. Terutama, urai Hamdhani, untuk mempercepat pengangkutan produk pertanian dari lahan usaha menuju sentra pemukiman, pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, serta untuk dapat mengurangi biaya transportasi sebagai komponen biaya usaha tani. (RO/*/N).

Berita Terbaru