Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Resolusi Sawit Eropa Bakal Pacu Ekspor CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 27 April 2017 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Resolusi Palm Oil and Deforestation of Rainforests yang disahkan Parlemen Eropa dapat menjadi kesempatan bagi produsen kelapa sawit Indonesia meningkatkan volume ekspor minyak sawit mentah (CPO).

"Ada potensi berkurangnya ekspor minyak kelapa sawit yang tidak memenuhi standar baru Uni Eropa, namun kami melihat bahwa hal ini dapat menjadi peluang bagi para produsen minyak kelapa sawit Indonesia untuk meningkatkan ekspornya ke India dan Tiongkok," kata Kepala Riset Reliance Securities, Robertus Yanuar Hardy, di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Pangsa pasar CPO dalam negeri, menurut Yanuar, masih cukup menjanjikan. Apalagi jika konsumsi bahan bakar nabati (biofuel) dapat ditingkatkan.

"Meskipun ada black campaign dari Uni Eropa, namun hingga saat ini saham-saham emiten produsen CPO masih cukup menarik. Ada saham-saham emiten CPO yang bisa menjadi pilihan seperti AALI (PT Astra Agro Lestari), SIMP (PT Salim Ivomas Pratama), dan TBLA (PT Tunas Baru Lampung," papar dia.

Yanuar menilai AALI telah berhasil menunjukkan peningkatan pada kinerja keuangannya.

"Usaha untuk mengembangkan bisnis downstream (hilir) minyak kelapa sawit dengan pengolahan oleochemical, diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk perseroan," ujarnya.

Sementara itu, dukungan kuat dari Group Salim atas saham SIMP dapat menjamin keberlangsungan permintaan. Bahkan SIMP sudah mulai berekspansi ke komoditas pertanian lain yaitu cokelat.

"Ekspansi ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi perseroan ke depannya. Sedangkan untuk TBLA, selain mengandalkan kelapa sawit, perseroan sekarang ini sudah mulai menikmati hasil diversifikasi usaha ke industri gula yang memiliki potensi pasar cukup besar di dalam negeri," tutur Yanuar. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru