Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nawacita: Membangun Indonesia dari Perbatasan

  • Oleh Penulis Opini
  • 27 April 2017 - 22:20 WIB

BORNEONEWS - Apa yang akan Anda pikirkan ketika mendengar kata 'perbatasan' Sebuah wilayah yang penuh akan hiruk-pikuk ekonomi Ataukah sebuah kondisi diam Di mana fasilitas dan roda kehidupan masih terbatas dan senjang bila dibandingkan dengan ibu kota

Kini di tangan Presiden Jokowi, dengan bermodalkan program Nawacitanya yang menegaskan akan mengutamakan pembangunan halaman depan Indonesia atau yang dalam hal ini perbatasan, nampaknya bukan isapan jempol belaka.

Hal itu dapat dilihat dari beberapa kondisi dan perkembangan terkini, di mana halaman depan Indonesia seperti halnya perbatasan NKRI dengan Malaysia, NKRI dengan Timor Leste, serta NKRI dengan Papua Nugini yang mungkin saat ini tidak hanya menjadi sebuah objek foto semata, namun kebahagiaan berselimut kebanggaan sebagai warga Indonesia merupakan tujuan awal penghapusan rasa dilupakan oleh Ibu Pertiwi.

PLBN Entikong

Rabu, 21 Desember 2016, merupakan hari di mana warga sekitaran Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, harus berbangga. Didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo berhasil meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang dikenal sebagai sala satu pos perbatasan yang memiliki kegiatan ekonomi paling sibuk se-Indonesia.

Inisiatif pembangunan ini digagas oleh Presiden Jokowi berkat rasa empatinya terhadap kondisi PLBNEntikong dua tahun silam. Saat itu kondisi bangunan PLBN masih sangat buruk bila dibandingkan dengan pos negara tetangga Malaysia.

Hal itulah yang membuat Presiden Jokowi geram. Sehingga bersama dengan kabinetnya menegaskan untuk tidak hanya membangun halaman depan Indonesia di daerah Entikong saja, namun, beberapa wilayah perbatasan seperti Timor Leste dan Papua Nugini, yang menjadi next target kunjungan Presiden Jokowi sekaligus memperbaiki kondisi PLBN yang harusnya menjadi ikon kebanggan warga Indonesia.

PLBN Atambua

Mungkin tidak semua warga Indonesia tahu jelas terkait posisi dan kondisi halaman depan Indonesia di wilayah Atambua. Atambua yang merupakan daerah perbatasan antara NKRI danTimor Leste merupakan salah satu PLBN yang menjadi perhatian langsung Presiden Joko Widodo.

Peresmian PLBN Atambua yang telah disahkan pada 12 Desember 2016 patut menjadi kebanggaan Atambua. PLBN Atambua yang juga dikenal sebagai PLBN Motaain, merupakan salah satu PLBN yang memakan biaya pembangunan infrastruktur sekitar Rp82 miliar dan berdiri di atas lahan seluas 8,03 ha dengan luas bangunan mencapai 8,554,12 meter persegi. Tak cuma pos, tetapi ketersediaan tempat karantina, pemeriksaan imigrasi, beacukai, hingga pasar rakyat khusus perbatasan kini menjadi salah satu fasilitas yang mendukung aktivitas pertumbuhan ekonomi penduduk di sekitar perbatasan.

PLBNLainnya

Tidak hanya Entikong dan Atambua, masih ada beberapa PLBN perbatasan RI yang kini masih dalam tahap pembangunan dan patut dibanggakan oleh masyarakat perabatasan. Seperti PLBNT erpadu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, PLBN Terpadu Motamasin, Kabupaten Melaka, Nusa Tenggara Timur, serta PLBN Skouw, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Saat ini semua PLBN tersebut masih dalam proses pembangunan dan pengembangan. Penambahan beberapa fasilitas dan pelebaran bangunan menjadi fokus pemerintah dalam mempercantik NKRI.

Tidak hanya itu, seperti halnya di PLBN Wini juga dilengkapi dengan beberapa gudang sita berat dan ringan, lapangan penimbunan, check point, monumen garuda, gerbang lintas batas, hingga helipad, yang diharapkan dapat mendukung dan mempermudah pemerintah dalam melakukan kontrol dan meningkatkan aktivitas perekonomian di wilayah perbatasan Wini.

Dengan adanya perbaikan dan pembangunan di beberapa PLBN oleh pemerintah, diharapkan dapat menghilangkan rasa minder yang selama ini menyelimuti warga Indonesia di beberapa kawasan perbatasan. Selain itu, dengan dilengkapinya beberapa gedung dan alat penunjang juga diharapkan dapat mendukung kegiatan kontrol pemerintah dalam mengantisipasi aktivitas ilegal.

Terus dukung pemerintah dalam membangunhalaman terdepan Indonesia, karena wilayah perbatasan juga bagian dari NKRI. Majulah Tanah Airku.

Penulis: Ahmad Sobari, mahasiswa FISIP Universitas Indonesia

Berita Terbaru