Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bulukumba Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Cara Taktis Indonesia Pangkas Melimpahnya Stok Minyak Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 April 2017 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Membaiknya produksi minyak sawit seiring dengan mulai meredanya dampak El Nino, berimbas pada melimpahnya stok minyak sawit di pasar, yang berpotensi menekan harga minyak sawit mentah (CPO).

Melihat kondisi ini, pemerintah tak tinggal diam. Selain melakukan penetrasi ke sejumlah pasar ekspor baru, pemerintah juga memaksakan untuk meningkatkan kandungan methyl ester minyak sawit sebesar 20% untuk bahan campuran minyak diesel. Meski sempat mendapat tentangan dari sejumlah pihak terkait program biodiesel B20 itu, tapi lambat laun program tersebut dapat diterima masyarakat.

Huda Wijayanto, Kepala Seksi Pelayanan Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan bahwa masyarakat dan pabrikan sebelumnya sangat menentang program biodiesel B20 yang dicanangkan sejak tahun lalu, tapi pemerintah bergeming dan tetap menerapkan program tersebut.

'Kami ingin meningkatkan penggunaan minyak sawit melalui program biodiesel. Program B20 telah berhasil mengurangi stok minyak sawit nasional dalam jumlah besar," kata Huda di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

'Gagasan ini juga sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada diesel impor, yang sudah mendekati 50% dari total impor bahan bakar,' katanya.

Indonesia, yang merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia, telah menerapkan program biodiesel dalam beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan program B2,5 pada 2008 dan meningkat menjadi B5, B10, dan B15 sebelum akhirnya diperkenalkan program B20. Program mandatori B20 ini sendiri akan berakhir pada akhir 2019. (NEDELYA SAWIT/m)

Berita Terbaru