BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sebanyak 130 anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar, Kotawaringin Barat dibekali keahlian dalam mengantisipasi demo dan rusuh.

Latihan anti huru-hara ini melibatkan Polres Kobar dan Kodim 1014 Pangkalan Bun yang bertindak sebagai pelatih. Latihan ini dipusatkan di Lapangan Kantor Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar, Jumat, (28/4/2017).

Diberikannya bekal pelatihan pengendalian huru hara ini bertujuan agar sewaktu-waktu jika ada penanganan massa dapat siap dan sigap melakukan pengamanan layaknya anggota kepolisian.

"Nantinya mereka sudah siap untuk penanganan aksi demo yang berakhir rusuh," kata Kepala Bidang Penegakkan Perda sekaligus Penyidik PPNS Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar, Kobar Mustawan Lutfi.

Dijelaskan untuk penanganan rusuh yang bersifat perorangan akan berbeda dengan penanganan dengan kelompok, untuk itu personil dilatih sesuai dengan arahan dari Polres dan Kodim 1014 Pangkalan Bun.

"Biasanya kejadian saat pemilu dengan adanya aksi massa yang melakukan protes, sesuai prosedur maka mereka dilatih sesuai petunjuk dari polres dan kodim," terang Lutfi.

Saat ini pihaknya masih terkendala minimnya peralatan anti huru hara berupa tameng, helm pelindung, dan pentungan. Dinas Satpol PP saat ini hanya memiliki 22 unit dan tidak sebanding dengan jumlah anggota yang mencapai 130 personil. (KOKO SULISTYO/B-6)