Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Manugal, Cara Menanam Padi Tradisional Masyarakat Dayak Terus Dilestarikan

  • Oleh Naco
  • 29 April 2017 - 20:48 WIB

BORNEONEWS, Sampit ' Cara menanam padi secara tradisional masyarakat suku Dayak atau biasa disebut dengan manugal terus dilestarikan.

Kegiatan yang mencerminkan kerjasama dan gotong royong ini diangkat dalam Sampit Etnik Karnaval yang dipusatkan di Taman Kota Sampit, Sabtu (29/4/2017).

Kecamatan Bukit Santuai salah satunya yang dipimpin langsung Camat Waren membawa rombongannya mengangkat tema kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya alam, meningkatkan sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat melalui kegiatan manugal.

"Masyarakat Bukit Santuai penduduk mayoritas suku Dayak sangat menjaga kearifan budaya lokal. Tradisi ini dijaga secara turun temurun hingga sekarang seperti bercocok tanam yang dikenal masyarakat dengan nama manugal," katanya.

Dikatakan, manugal merupakan menanam padi secara tradisional dengan menggunakan kayu untuk membuat lubang di tanah, setelah itu pada lubang itu ditaburi benih padi.

Cara ini dilakukan secara handep (bersama-sama) atau gotong royong oleh masyarakat dalam satu desa, Mengingat suku Dayak dari zaman dulu hingga sekarang sangat bergantung pada alam.

Bahkan kegiatan manugal juga mencerminkan betapa luar biasanya hubungan silaturahmi suku Dayak karena dilakukan secara bergantian di ladang masyarakat yang ikut dalam manugal.

Dari itu menurut Waren kebiasaan turun temurun dari zaman dulu ini harus dilastarikan bersama. (NACO/B-6)

Berita Terbaru