BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Menjelang Ramadan pastinya kepadatan arus mudik disetiap daerah akan meningkat, sehingga potensi bahaya kecelakaan juga meningkat, tak terkecuali transfortasi perairan.

Prediksi ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kapuas, I Made Sumartha. Katanya Kapuas merupakan area perairan sungai, dan kebanyakan masyarakat menggunakan angkutan feri untuk menyebrangi sungai.

"Pastinya saat arus mudik Ramadan di Kapuas akan padat, tak terkecuali pengguna feri penyebrangan," ungkap Made kepada Borneonews.co.id, Rabu (3/4/2017).

Untuk mengantisipasi arus mudik pihaknya akan melakukkan rapat bersama pengusaha feri. Diketahui ada 5 perwakilan pngusaha feridengan jumlah armada 35 unit.

Biasanya pada Ramadan, H - 7 dan H + 7 arus mudik sudah mulai padat, sehingga pihaknya sebelum terjadi kepadatan tersebut akan melakukkan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap feri penyebrangan.

"Setelah gelar pengamanan H-7 dan H+7 arus mudik bulan Ramadan baru kemudian pelaksanaan operasi ketupat beserta operasi lainnya," ujarnya.

Bagi pelanggar katanya akan diberikan peringatan terlebih dulu. "Saat tim kami turun ke lapangan, kami hanya akan berikan peringatan jika feri tidak bersesuaian dengan indikator kelayakan operasional. Namun, saat sidak kedua yang dilakukkan oleh bupati tetap tidak mendengarkan peringatan, maka kita akan berikan sanksi tegas bagi pelanggar," tegasnya.

Dengan adanya langkah preventif tersebut, Made mengharapkan, saat arus mudik Ramadan nantinya bisa berjalan dengan lancar. (HADI/B-6)