Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Labuhanbatu Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Alasan Sopir Truk Kalteng Protes HET Pasir

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 03 Mei 2017 - 10:56 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Koordinator sopir truk Palangka Raya, Haryono tidak terima dengan rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) pasir urug Rp200 ribu. Penerapan HET itu sebagai respon pemerintah atas mahalnya harga pasir urug.

"Rencana HET pasir itu akan mengurangi keuntungan tiap rit pasir yang diantar, selain akan menyengsarakan kami karena kurang berimbang dibanding operasional truk," kata Haryono, di Palangka Raya, Rabu (3/5/2017).

Menurutnya, HET yang diwacanakan pemerintah itu tidak rasional. Ia membeberkan kalkulasi harga versi sopir. Antara lain hargan beli pasir di lokasi tambang Rp100 ribu. Parameter kebutuhan operasional antara lain untuk minyak solar Rp40 ribu, perawatan truk Rp10 ribu per angkut atau per rit, dan biaya makan Rp5 ribu.

"Total untuk operasional Rp55 ribu, ditambah upah Sopir truk Rp30 ribu per angkut, total Rp85 ribu. Ditambah beli pasir di lokasi menjadi Rp185 ribu. Nah jika HET dipatok Rp200 ribu, tersisa Rp15 ribu untuk pemilik kendaraan. Apakah wajar " tanyanya.

Ia akui, penaikan harga menjadi Rp350 ribu per rit beberapa waktu itu, keputusan pihaknya. Alasannya, kenaikan harga beli pasir di lokasi tambang galian C di Jalan Tjilik Riwut Km 23, ditambah karena banyaknya antrean sehingga yang tadinya biasa mengangkut 5 kali dalam sehari menjadi 2-3 rit saja. Otomatis, uang yang masuk kantong juga berkurang.

Ia berharap, dalam nenentukan HET pihaknya dilibatkan oleh Pemprov. Ini agar tercapai kesepakatan masuk akal menurut kedua belah pihak. Sementara untuk menuntut agar dirinya diikutsertakan, hari ini ia bersama ratusaan sopir truk mogok kerja dalam rangka melakukan tuntutan ke Pemprov. (ROZIQIN/N).

Berita Terbaru