Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BPOM juga Sita Kosmetik dan Obat Berbahaya

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 05 Mei 2017 - 06:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya menyita sejumlah kosmetik tidak layak pakai dan obat-obatan membahayakan, di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Operasi pasar itu dilakukan bersama jajaran Polres Kotim dan Polda Kalimantan Tengah. Tim razia itu juga menggerebek pabrik pembuatan madu klanceng.

"Tidak hanya madu klanceng, namun juga kosmetik yang tidak ada izin dari Kementerian Kesehatan kami sita," ujar Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPMS) BPOM Palangka Raya Shinta Ashia, di Sampit, Kamis (4/5/2017).

Penyitaan puluhan kosmetik dan obat-obatan yang tidak layak konsumsi tersebut dilakukan di Pasar Sejumput. Tindakan tegas perlu dijalankan, sebelum korban berjatuhan.

"Kami juga memeriksa penjual kosmetik dan obat tersebut," lanjut Shinta.

Dari pemeriksaan awal diperoleh informasi, kebanyakan dari para pedagang tersebut mengaku tidak mengetahui, obat dan kosmetik yang mereka jual itu berbahaya bagi pemakai. Karena itu, mereka tetap saja memperdagangkannya.

"Kami juga mencari tahu dari mana mereka mendapatkan kosmetik dan obat tersebut, sehingga nantinya dapat kami ketahui keberadaanya," kata Shinta.

Pihak BPOM menjelaskan, operasi tersebut merupakan kegiatan rutin mereka. Karena selama ini sudah banyak laporan, mereka menindaklanjuti dengan turun ke lapangan untuk mencari tahu apakah masih ada barang-barang kosmetik, jamu, dan obat-obatan ilegal dan berbahaya beredar di pasaran. Dan nyatanya laporan masyarakat itu memang benar hingga petugas pun melakukan penyitaan.

Sebelumnya, BPOM juga melakukan penggrebekan pabrik jamu merek madu klanceng. Dalam razia yang didukung aparat Polres Kotim dan Polda Kalteng itu, mereka menyita sekitar 50 ribu botol sebagai barang bukti.

"Puluhan ribu botol kami sita, karena madu klenceng tidak memiliki izin dan diduga palsu," ujar Shinta Ashia, usai melakukan penggerebekan, Kamis (4/5/2017).

Puluhan ribu botol madu klanceng tersebut ditaruh di gudang pabrik milik Hadi, yang sudah beroperasi sekitar setahun itu. Ada yang sudah dikemas dalam kotak, dan diletakkan di keranjang. Semua jamu tersebut siap disebarkan ke sejumlah tempat di Kota Sampit dan luar kota. Hadi dan dua karyawannya, SO dan RO dibawa ke Mapolres untuk diperiksa.

"Pemeriksaan terus berlanjut. Pemilik pabrik serta karyawan juga diperiksa di Mapolres Kotim," kata Shinta, Jumat (5/5/2017). (MUHAMMAD HAMIM/N).

Berita Terbaru