BORNEONEWS, Pulang Pisau - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi ancaman Provinsi Kalimantan Tengah pada saat musim kemarau, termasuk di wilayah Kabupaten Pulang Pisau yang memiliki lahan gambut seluas 579.328 hektar, atau sebesar 64,39% dari luas wilayah Kabupaten Pulang Pisau, dan sangat berpotensi terjadi karhutla.

"Banyaknya lahan gambut menjadikan wilayah kita termasuk daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan baik yang disebabkan oleh ulah manusia atau alam," kata Wakil Bupati (Wabup) Pulang Pisau Pudjirustaty Narang.

Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, kata Wabup, telah berupaya mengatasi dengan memberi pembinaan kepada masyarakat terutama para pelaku usaha. "Kita juga telah membentuk kelompok kemitraan masyarakat peduli api desa dan kelurahan, pembuatan sumur bor/kanal di daerah rawan kebakaran, serta yang paling penting adalah penengakkan hukum tanpa pandang bulu," katanya.

Terkait dengan bahaya karhutla tahun ini, Pemkab Pulang Pisau memastikan peralatan untuk pencegahan sudah siap. "Semua akan dilibatkan dalam pencegahan Karhutla tahun ini, baik pemerintah maupun masyarakat dan koordinasinya terpadu kita upayakan pada tahun untuk pencegahan dini," harapnya.

Terkait hal itu juga, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Salahudin mengatakan bahwa upaya yang dilakukan untuk pencegahan yakni meminimalkan Hotspot yang ada. "Untuk wilayah Pulang Pisau banyak wilayah yang menjadi rawan kebakaran dan beberapa diantaranya menjadi prioritas yang ditentukan oleh pemerintah daerah," katanya. (JAMES DONNY/B-8)