Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Penukal Abab Lematang Ilir Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Seberapa Kuat Dampak Ramadhan Topang Harga CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 Mei 2017 - 07:42 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tren pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) belakangan banyak dipengaruhi faktor pulihnya produksi di Indonesia dan Malaysia.

Meski sesekali dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar ringgit Malaysia, tapi tanda-tanda pulihnya produksi sawit di sejumlah wilayah perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia, telah memberikan tekanan terhadap pasar.

Produksi minyak sawit Malaysia pada April diperkirakan berada di kisaran 1,52 juta hingga 1,65 juta ton, berdasarkan hasil sejumlah survei yang dirangkum Bloomberg. Diperkirakan produksi dan stok minyak sawit akan meningkat pada April dibandingkan Maret.

Seiring semakin dekatnya bulan Ramadhan, tekanan terhadap harga CPO sedikit mereda, kata analis pasar derivatif dari Phillip Futures Sdn., David Ng, seperti dilansir Bloomberg.

Menurut David, pasar saat ini memfaktorkan permintaan minyak sawit menjelang Ramadhan, yang diharapkan dapat menopang kenaikan harga sehingga bergerak di kisaran saat ini. Pada perdagangan Jumat (5/5/2017) turun 0,1 persen menjadi 2.534 ringgit.

Selama 2017, harga CPO telah merosot 18 persen dibandingkan kuartal IV tahun lalu.

Ramadhan akan dimulai akhir Mei dan diikuti dengan hari raya Idul Fitri pada akhir Juni, yang akan dirayakan umat Muslim di seluruh dunia. Pada periode tersebut biasanya diwarnai dengan meningkatnya permintaan minyak nabati, terutama di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Timur Tengah dan bahkan India.

'Pertanyaan besarnya adalah, apakah permintaan tinggi itu masih akan bertahan seusai hari raya," kata David.

Ia menyebutkan bahwa setelah hari raya umat Islam itu berakhir, permintaan minyak nabati kemungkinan anjlok pada periode Juni dan Juli. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru