Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: CPO Berpotensi Sentuh Rp8.735'9.250 Per Kg

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 Mei 2017 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (8/5/2017).

Berlanjutnya pelemahan kurs ringgit, kenaikan harga minyak kedelai dan minyak mentah, membawa harga CPO ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir.

Ringgit Malaysia melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS setelah pada Jumat pekan lalu (5/5/2017), data tenaga kerja AS yang dirilis menunjukkan lebih baik dari perkiraan.

"Kondisi itu menguatkan ekspektasi Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga pada Juni mendatang. Pelemahan ringgit membuat harga jual CPO lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang dapat meningkatkan permintaan," kata analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, dalam risetnya di Jakarta, Senin (7/5/2017).

Di pasar komoditas Amerika, kenaikan harga minyak kedelai sebagai kompetitor CPO, turut mengerek harga CPO. Minyak kedelai mengalami kenaikan akibat banjir yang melanda Amerika Serikat bagian selatan dikhawatirkan akan mengganggu produksi. Di sisi lain, harga minyak mentah juga mengalami penguatan setelah Arab Saudi mengatakan Rusia akan ikut melakukan perpanjangan program pemangkasan produksi.

Pada pukul 10.54 WIB, CPO diperdagangkan di kisaran 2.610 ringgit per ton. "Rentang perdagangan potensial hari ini adalah 2.570 ' 2.640 ringgit per ton," kata Putu.

Sementara di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, CPO berada di kisaran Rp8.980 per kg, dengan rentang perdagangan potensial hari ini adalah Rp8.735 ' 9.250 per kg. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru