Aplikasi Pemenangan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jelang Ramadan, Polres Kobar Gelar Operasi Patuh

  • Oleh Cecep Herdi
  • 08 Mei 2017 - 17:34 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Jelang bulan suci Ramadan, Satlantas Polres Kobar akan menggelar operasi Patuh Telabang tahun 2017. Razia tertib lalulintas itu akan dimulai pada tanggal 9 sampai 27 Mei.

Kasat Lantas Polres Kobar, AKP Asdini Pratama Putra mengatakan, bahwa benar pihaknya akan menggelar operasi patuh tahun 2017 yang mana akan dilaksanakan serentak dan terpusat di seluruh Indonesia. "Operasinya mulai tanggal 9 sampai 27 Mei, dengan penekanan pada penegakkan hukum," kata Asdini, Senin (8/5/2017).

Ia menjelaskan, berbeda dengan operasi patuh yang lebih mengedepankan pendekatan berupa peneguran. Dalam operasi Patuh, nantinya dalam tindakan akan lebih tegas dengan langsung melakukan penilang bagi pengendara yang melanggar aturan. "Kalau kemarin operasi simpatik kami hanya menegur, berbeda kali kami akan lebih tegas dengan langsung melakukan tindakan berupa tilang," ujarnya.

Ia menambahkan, menjelang bulan suci Ramadan, Satlantas akan lebih kepada pengamaman yang bersifat keagamaan seperti tempat ibadah dan pasar Ramadan. "Penertiban kegiatan balap liar, tetap akan kami laksanakan berupa penindakan tangkap tangan. Yang seperti kita ketahui, biasanya malam minggu atau hari libur akan dimanfaatkan oleh para pelaku balap liar," terangnya.

Sama seperti sebelumnya, kata dia, motor pelaku balap liar yang disita akan dikembalikan tetapi dengan syarat bayar denda tilang. Bagi orangtua juga membuat surat pernyataan, yang wajib diketahui oleh RT dan Camat setempat. "Isinya bahwa dari orangtua yang melakukan pelanggaran, bersedia tidak melakukan pelanggaran lagi dan berjanji akan mendidik anaknya agar tidak lagi melakukan kegiatan seperti balap liar," tuturnya.

Jika kedapatan lagi, tertangkap. Maka, syarat untuk mengambil motor akan lebih ketat dengan berkoordinasi kepada kepala sekolah. Agar anak tersebut mendapat perhatian khusus dari sekolah. "Kalau ada orangtua yang tidak terima dengan hal ini berarti orangtua tersebut belum sadar akan keselamatan di jalan," pungkasnya. (CECEP HERDI/B-8)

Berita Terbaru