Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kepulauan Sula Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Saatnya Perkebunan Sawit Indonesia Fokus Dongkrak Produktivitas

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Mei 2017 - 10:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah tampaknya harus segera melaksanakan moratorium sawit karena produktivitas kelapa sawit di Indonesia masih sangat rendah.

"Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, luas areal perkebunan kelapa sawit pada tahun lalu seluas 11,7 juta hektare yang menghasilkan 33,5 juta ton minyak sawit atau crude palm oil (CPO)," kata Deputi Direktur Sawit Watch, Achmad Surambo, kepada pers di Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Dari total luas areal perkebunan kelapa sawit tersebut, kata Achmad Surambo, perusahaan milik negara menguasai 0,75 juta hektare, perusahaan besar milik swasta menguasai 6,15 juta hektare, dan perkebunan rakyat seluas 4,76 juta hektare.

"Tapi sayang, produktivitas kebun sawit Indonesia masih rendah, yakni hanya sekitar 2,79 ton CPO per hektare per tahun," ujarnya.

Saat ini, menurut Achmad, pemerintah telah mencanangkan produktivitas kebun sawit Indonesia bisa mencapai 9 ton CPO per hektare per tahun.

"Daripada terus menambah luas areal, lebih baik pemerintah berkonsentrasi pada peningkatan produktivitas kebun sawit. Apalagi, pemberian izin baru justru akan memunculkan konflik baru," papar dia.

Selain masalah produktivitas, realisasi penanaman kebun sawit juga terbilang masih rendah. Data luas areal perkebunan kelapa sawit di empat provinsi, yakni Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, menunjukkan bahwa dari 11,26 juta izin usaha perkebunan di empat provinsi tersebut, realisasi penanaman baru mencapai 3,67 juta hektar atau sekitar 32,59% dari total luas izin yang diberikan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru