Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Blitar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Direktur BNI Tinjau Refinary Downstream Tempenek

  • Oleh Wahyu Krida
  • 10 Mei 2017 - 13:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sekitar pukul 12.30 WIB rombongan H Abdul Rasyid AS, owner Citra Borneo Indah (CBI) Group, dan Direksi Bank BNI tiba di refinary downstream Tempenek, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Rabu (10/5/2017). Mereka meninjau megaproyek yang dibangun pengusaha nasional asal Kalteng itu, untuk membuka belasan ribu lapangan pekerjaan baru. 

Rombongan yang terdiri dari H Abdul Rasyid dan Direktur BNI Putrama Wahju Setyawan tiba di kawasan refinary downstream menggunakan helikopter. Sehari sebelumnya, rombongan  menginap kediaman pribadi Haji Abdul Rasyid, di Villa Sulung, Desa Sulung, Kecamatan Arut Selatan.

Setelah kegiatan penyambutan singkat, pihak CBI Group menggelar presentasi, menggambarkan tentang produk turunan Crude Palm Oil yang dikembangkan di kawasan refinary downstram, megaproyek pengusaha nasional asal Kalteng, Haji Abdul Rasyid AS tersebut.

Kompleks industri seluas 100 hektare itu dibangun untuk membuka belasan ribu lapangan kerja baru di Kalimantan Tengah, seperti visi dan misi sang pemilik dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat.

Direktur BNI Putrama Wahyu Setiawan dan rombongan berada di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, sejak Selasa (9/5/2017). Pagi menjelang siang, mereka mengikuti ghatering bersama partner kerja perusahaan, baik suplier, buyer, kontraktor, di kediaman Haji Abdul Rasyid di Pangkalan Bun. Siang sampai menjelang petang, rombongan BNI ini meninjau Sulung Ranch CBI Group, yang sukses dalam program integrasi sawit-sapi, ditambah holtikultura.

Rabu, rombongan BNI, melihat dari dekat Komplek industri seluas 100 hektare ini berlokasi di Tempenek, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar). Kepada Borneonews, Rudy Bokslag, Downstream Project Head menjelaskan komplek industri yang  sekitar 40 hektare sudah diekslore ini, tempat pengolahan OLEO Chemecal atau produk turunan dari Crude Palm Oil (CPO).

Rudy menjelaskan, terdapat empat perusahaan di komplek industri ini. Yaitu, Surya Borneo Industri (SBI) . Tiga 3 PT lainnya, Citra Borneo Utama (CBU), yang bergerak di bidang produksi minyak goreng, Citra Borneo Energy (CBE) perusahaan yang menghasilkan bio energi dan Citra Borneo Chemical (CBC) yang menghasilkan kimia lainnya termasuk kosmetik. Dari total 100 hektare lokasi komplek industri ini baru dieksplore sekitar 40 hektare.

"Komplek industri ini mulai dibangun sejak 2015. Saat ini progres pembangunan masih berjalan, di antaranya adalah pemasangan refinary plan atau tempat untuk memproduksi produk turunan CPO tersebut," jelasnya.

Ia berharap dengan kunjungan dari Direksi Bank BNI ke lokasi ini bisa mempercepat proses pengembangan pembangunan komplek industri tersebut.

"Dengan adanya kucuran dana kredit dari BNI, kami berharap pembangunan komplek industri bisa terwujud sesegera mungkin. Sehingga cita-cita bersama untuk bisa menghasilkan produk turunan CPO segera terwujud." (WAHYU KRIDA/N).

Berita Terbaru