BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pengusaha nasional asal Kalimantan Tengah H Abdul Rasyid di sela-sela kunjungannya bersama rombongan Direktur Bank BNI untuk meninjau proyek refinary downstream di Tempenek Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengungkapkan kenapa ia sangat berkeinginan mengembangkan produk turunan dari Crude Palm Oil (CPO).

"Indonesia dalam mengembangkan produk turunan dari CPO seharusnya bisa menjadi negara unggul. Karena kita memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Selain itu di tempat usaha kita khususnya Kabupaten Kobar, bila ditinjau dari segi keamanan dan kenyamanan bisnis sudah sangat bagus bagi program investasi," jelas pendiri Citra Borneo Indah Group, Rabu (10/5/2017)

Tentunya dengan iklim bisnis yang bagus tersebut dan dikelola dengan baik dan benar, ia optimistis dunia bisnis di Kalimantan Tengah akan terus tumbuh dan berkembang.

"Pembangunan refinery downstream ini merupakan bagian cita-cita saya kedepan agar kita tidak tidak hanya menjadi pengekspor CPO saja. Namun bisa membuat produk jadi yang bisa diekspor. Contohnya produk bio diesel, shampoo, minyak goreng dan banyak lagi," jelas pendiri PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) ini.

Sehingga, lanjutnya, dengan ketersediaan bahan baku lantaran memiliki perkebunan kelapa sawit sendiri, diharapkan bisnis yang dijalankannya mampu bersaing dengan perusahaan berkelas dunia lainnya.

"Maka untuk meningkatkan daya saing, kita bertekad untuk mengembangkan produk turunan dari CPO sehingga memiliki nilai tambah yang lebih besar daripada hanya menjual CPO saja," ujarnya. (WAHYU KRIDA/B-8)