Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Haji Abdul Rasyid AS Akan Sulap Tempenek jadi Kawasan Industri Modern

  • Oleh Cecep Herdi
  • 10 Mei 2017 - 20:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tekad kuat membangun daerah ke arah lebih maju dan berkembang ditunjukkan pendiri Citra Borneo Indah Group, Haji Abdul Rasyid AS. Megaproyek yang tengah dibangun di Sungai Tempenek, Kecamatan Kumai, saat ini merupakan bukti nyata pengusaha asli daerah ingin meciptakan kawasan industri di Kabupaten Marunting Batu Aji.

Sungai Tempenek merupakan wilayah strategis untuk cikal bakal daerah kawasan Industri karena lokasinya dekat dengan pelabuhan tempat tambat kapal. Pengusaha yang masuk jajaran 50 orang terkaya (urutan 41) versi majalah Forbes 2014 itu optimistis bisa bersaing di kancah nasional, bahkan internasional, dalam memproduksi berbagai produk turunan crude palm oil (CPO).

"Kita ingin bahan baku yang ada di sini di Kotawaringin Barat, semuanya kita ekspos menjadi produk yang sudah jadi. Kita masuk refinery, kita masuk biodisel, kita masuk olio, dan sebagainya," kata H Abdul Rasyid AS saat mengajak Direktur BNI Putrama Wahyu Setyawan berkeliling meninjau pembangunan PT Surya Borneo Industri (SBI) di Sungai Tempenek, Rabu (10/5/2017).

Kenapa demikian

Owner Citra Borneo Indah (CBI) Group) dan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk itu, ingin Kobar tidak hanya menjadi wilayah penyuplai Crude Palm Oil (CPO). Tetapi menjadi daerah pengekspor produk jadi berbagai turunan minyak kelapa sawit.

"Kita di sini ada pelabuhan, ada tenaga kerja, dan bahan baku kita melimpah. Pembangunan refinery downstream menjadi awal terciptanya kawasan industri di Kobar. Kita sama-sama berdoa saja," kata pendiri PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk ini.

Bahkan dalam presentasinya di depan rombongan Bank BNI, H Abdul Rasyid AS optimistis dengan kerja kerasnya mampu menciptakan produk dari bahan baku kelapa sawit dan bersaing dengan sejumlah perusahaan besar yang sudah lama eksis di dalam maupun di luar negeri.

"Kita ingin menciptakan produk yang mampu bersaing, karena bahan baku minyak sawit itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari manusia. Seperti minyak goreng, biosolar, obat-obatan, bahan baku kosmetik, sampo, sabun, dan berbagai macam produk lainnya yang sudah diciptakan oleh perusahaan seperti Unilever," jelasnya.

Ia menyatakan ketersediaan bahan baku ini menjadi unggulan. Sebab CBI Group memiliki perkebunan kelapa sawit yang nantinya mampu menyuplai bahan baku untuk menghasilkan produk-produk tersebut.

"Kita doakan saja semoga ini berhasil. Karena saya pribumi di sini ingin membangun Kobar lebih maju seperti kota-kota besar, menciptakan lapangan kerja baru untuk aktivitas sosial kemasyarakatan, dan pertumbuhan ekonomi kita harus semakin pesat," kata Haji Abdul Rasyid AS. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru