Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Cara Menuju Hutan Sagonta Kota

  • Oleh Noor Annisa
  • 14 Mei 2017 - 14:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ada dua cara menuju Hutan Sagonta Kota, hutan yang masih dalam pengembangan menjadi objek ekowisata atau wisata alam. Berlokasi di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, tidak jauh dari pusat Kota Sampit. Hutan Sagonta Kota, yang bakal jadi wadah wisata ini, cocok untuk memicu adrenalin. Keindahan hutan yang masih belum campur tangan manusia ini, harus dengan perjuangan untuk menikmatinya.

Syihab, warga Kota Sampit yang mengaku pernah berpetualang melalui jalur darat di hutan yang lokasinya terletak di pinggir Sungai Mentaya tersebut, mengatakan perlu adanya persiapan ketika hendak menjelajah ke sana.

"Gunakan sepatu safety, pakaian serba panjang dan tebal, serta jangan lupa memakai lotion anti nyamuk," pesannya, Minggu (14/5/2017).

Zubaidah, teman berpetualang Syihab menambahkan, bagi pengunjung yang ingin melihat hutan ini jangan lupa membawa air minum, dikarenakan perjalanan dari jalur masuk menuju dermaga yang ada di pinggir sungai memerlukan waktu lebih dari 1 jam dengan perjalanan sekitar 3 km.

"Ketika menjelajahi hutan ini hati-hati, banyak duri rotan yang kapan saja bisa terinjak dan tersangkut di rambut, pakaian dan tubuh. Belum lagi, harus melewati aliran sungai kecil di dalam hutan itu, perlu keberanian untuk menyeberanginya," ujar Zubaidah.

Jika berjalan kaki, untuk menikmati hutan tersebut, memakan waktu yang agak lama untuk sampai ke dermaga Sagonta Kota, hal itu dikarenakan jembatan bagi penjalan kaki untuk mengilingi hutan itu hanya sedikit yang terbangun. Belum lagi, jika tidak begitu mengenal lingkungan tersebut, tidak menutup kemungkinan akan tersesat. Akan lebih baik jika menggunakan pemandu yang faham betul hutan Sagonta Kota.

Untuk melihat hutan ini, pengunjung juga bisa menempuh perjalanan melalui jalur sungai, dengan menggunakan kelotok atau kapal, dengan memakan waktu setengah jam perjalanan. Selain melihat pemandangan hutan, pengunjung juga bisa menyaksikan bagaimana aktivitas kehidupan masyarakat di pinggir Sungai Mentaya, atau mengunjungi industri rumah tangga pembuatan gula kelapa.

Selama ini, menuju Sagonta Kota memang lebih mudah diakses melalui jalur sungai untuk mencapai lokasinya dengan waktu tempuh yang cukup singkat. Namun, untuk saat ini belum tersedia angkutan khusus. Hanya saja bagi yang berminat, pengunjung bisa meminta bantuan warga di pinggiran Sungai Mentaya yang memiliki kelotok untuk diantarkan menuju Sagonta Kota dengan harga yang sudah disepakati.

Diperkirakan ada lebih dari 39 jenis tanaman dan 40 satwa yang menghuni hutan gambut tersebut. Tanaman yang mulai langka seperti pohon besi atau ulin masih bisa ditemukan di sana. Begitu pula berbagai satwa seperti beruang hingga satwa langka seperti orangutan juga masih ditemukan di kawasan itu. Suasana alam yang asri dan jika beruntung pengunjung juga bisa bertemu dengan satwa langka di sana. (NOOR ANNISA) 

Berita Terbaru