Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Industri Sawit Nasional Harus Segera Terapkan Mekanisasi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 16 Mei 2017 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menilai, industri sawit nasional perlu menerapkan mekanisasi dan diversifikasi produk, selain menjalankan program utama berupa peremajaan tanaman untuk mendongkrak produktivitas.

"Langkah tersebut perlu dilakukan guna mengatasi terus menurunnya laju pertumbuhan industri sawit nasional sebagai akibat dari pembatasan maupun keterbatasan lahan yang tengah terjadi di subsektor sawit di Tanah Air," kata Ketua Umum DMSI, Derom Bangun, di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Derom menyatakan, industri perkebunan kelapa sawit nasional saat ini mengalami pembatasan (moratorium) ekspansi lahan. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab menurunnya laju pertumbuhan industri sawit (rate of growth).

"Pada 1990-an pertumbuhan itu berkisar 13%, bahkan kadang-kadang 15% setahun baik dari sisi produksi maupun luas areal. Saat ini jauh lebih rendah, yaitu hanya 5% hingga 8%. Untuk mengatasinya, perlu peningkatan produktivitas tanaman, juga mekanisasi dan diversifikasi produk," papar dia.

Saat ini, lanjut Derom, banyak sekali pekerjaan di industri sawit, terutama di lapangan, yang memerlukan tenaga kerja secara intensif atau perlu banyak tenaga.

"Misalnya, proses panen atau menurunkan tandan buah sawit (TBS) dari pohon sawit yang tinggi. Di Indonesia, proses tersebut sebagian besar masih dilakukan manual menggunakan tenaga manusia. Padahal, di negara produsen sawit lainnya seperti Malaysia, penggunaan tenaga manusia sudah dikurangi dengan mekanisasi," ujarnya.

Derom menambahkan, penerapan mekanisasi di industri sawit nasional tampaknya memang masih dibutuhkan penelitian dari sisi mekanika. Namun dengan perkembangan informasi dan teknologi (IT) maka proses mekanisasi diyakini menjadi lebih mudah, misalnya dengan menggunakan robot.

"Apabila itu berhasil, dampaknya besar sekali terutama dari sisi efisiensi atau penghematan tenaga kerja. Tenaga kerja manusia bisa dialihkan untuk pekerjaan lain yang lebih produktif dan penghasilan pekerja bisa lebih tinggi," tutur Derom. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru