BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Program integrasi sapi sawit yang pertama kali dikembanhkan di Citra Borneo Indah (CBI) Group di Kalimantan Tengah (Kalteng) terbilang sukses. Tahun ini saja, kurang lebih 700 ekor sapi siap jual untuk dipotong dan dipasarkan.

"Tahun ini ada 700 ekor sapi potong yang akan sudah siap jual," ujar Manager Sulung Ranch Dwi Hartanto kepada Borneonews, baru-baru ini.

Dengan pakaian nyentrik dan topi ala koboi, Dwi menjelaskan sapi yang siap jual ini sudah melalui proses penggemukan. Dari beratnya juga sudah memenuhi standar jual.

"Kami sudah melalui proses penggemukan komersial selama 100 hari, rata-rata dari berat awal 350 kilogram, kini sapi-sapi yang kami lepasliarkan di perkebunan kelapa sawit dengan pengawasan dan perawatan ketat beratnya jadi 450 kilogram. Itu sudah siap potong," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, sapi jantan siap jual itu sudah menembus pasar di wilayah Kalteng khususnya. Kemudian Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Barat (Kalbar).

"Komitmen kami selain memproduksi sapi ungulan dari berbagai jenis dan blasteran. Kami ingin wilayah kita khususnya Kotawaringin Barat (Kobar) bisa swasembada sapi. Pasar lokl tidak lagi kesulitan dengan daging sapi yang harganya selangit," kata dia.

Ia mengaku sapi-sapi jantan yang siap potong sebanyak 700 ekor itu hasil dari peranakan dan pemeliharaan sapi yang sebelumnya didatanhkan dari luar. Dalam satu blok perkebunan kelapa sewit seluas 30 hektare. Ditempatkan sapi berjumlah 500 sampai 600 ekor. Ia mengaku integritas sapi sawit ini terus mengalami perkembangan dan peningkatan produksi.

"Kami memilai integrasi sapi sawit ini tahun 2014. Awalnya kami mendatangkan sebanyak 1.975 ekor indikan sapi jenis Brahman, dan sapi Bali. Tahun ini jumlahnya sudah 5.682 ekor dengan jenis yang semakin banyak yakni dari dua jenis tadi dan persilangan. Ada juga Limosin, Simental, dan sapi jenis Drught Master," katanya. (CECEP HERDI/B-8)