Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Asal Muasal Pengacara di Kotim Disidang Adat

  • Oleh Naco
  • 17 Mei 2017 - 18:12 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ketersinggungan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang berujung dengan pelaporan terhadap pengacara M Iman hingga disidang adat hakim kerapatan adat, bermula dari sengketa lahan.

Awalnya, Jiu Liong meminta difasilitasi dengan DAD Kotim untuk memediasi sengketa tanahnya dengan Aswari klien Iman, di komplek Bumi Ayu, Kecamatan MB Ketapang.

Jiu Liong mengklaim tanahnya dicaplok Aswari. Apalagi saat dicek, ternyata bangunan yang didirikan Aswari berada di atas tanah Jiu Liong.

"Sementara tanah Aswari ada saja. Namun dia justru membangun di atas tanah Jiu Liong, yang berada di titik kordinat 700 sesuai surat tanahnya. Itu berdasarkan cek lapangan kami," kata Wakil Ketua DAD Kotim, Untung TR, Rabu (17/5/2017).

Untung mengatakan, hasil mediasi disimpulkan kalau Aswari salah lokasi sesuai dengan surat yang dimilikinya. Tanah Aswari berada disamping tanah Jiu Liong dengan ukuran 76x100 meter.

Tetapi Aswari malah keberatan, dan melalui kuasa hukumnya melapor ke bagian supervisi DAD Provinsi dan Polres Kotim. "Tidak berapa lama kami diundang kapolres untuk silaturahim. Dan di sana dibahas terkait laporan Iman itu," kata Untung.

Setelah dijelaskan semuanya, mereka sepakat bersama polres untuk turun ke lapangan lakukan pengukuran. "Saat diukur ulang kami dan Polres, hasilnya sama dengan pengukuran kami. Nah di situ Iman ini mencak-mencak," kata Untung.

Iman saat itu mempertanyakan siapa yang menyuruh untuk melakukan pengukuran tersebut, padahal menurut Untung pengukuran itu dilakukan atas laporan Iman sendiri ke Polres Kotim.

"Belum selesai Iman gugat ke pengadilan ini yang membuat kami tidak nyaman. Makanya kami melaporkan ke Damang Ketapang agar ini dibawa ke sidang adat. Bahkan yang kami keberatan dalam surat Iman hari ini kesannya ingin mengajari kami. Tidak usah mengajari, kami lebih paham," tegas Untung.(NACO/B-11)

Berita Terbaru