BORNEONEWS, Kasongan - Pemerintah Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur (Kotim) akan memfasilitasi pertemuan antara warga Desa Hampalit dan Bangkuang dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Windu Nabatindo Sejahtera (WNS).

Asisten II Setda Kabupaten Katingan, Ahmad Rubama, Rabu (17/5/2017) mengatakan. pertemuan itu akan dilakukan setelah pengecekan lapangan, baik masyarakat Desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir maupun warga Desa Bangkuang Kecamatan Tewang Sanggalang Garing (TSG), PT WNS, Pemkab Kotim dan Katingan akhir April 2017 lalu.

"Pemkab Kotim bersedia hadir pada pertemuan ulang itu, tapi setelah tanggal 29 Mei mendatang," kata Ahmad Rubama.

Pasalnya, saat ini pemkab Kotim memiliki banyak agenda padat. Salah satunya berkaitan sebagai tuan rumah HUT Kalteng ke 60 tahun ini. 

"Pemkab Kotim menyampaikan jadwalnya setelah 29 Mei. Kalau kita tidak bersepakat dengan Kotim, tidak bisa menyelesaikan dan menjelaskan kepada masyaraka maupun kepada perusahaan. Izin perusahaannya di Kotim sementara sebagian lahan yang digarap berada di wilayah Katingan," katanya.

Ahmad Rubama menambahkan, meski sudah melakukan pengecekan di lapangan, namun belum bisa dibeberkan luasan lahan yang digarap PT WNS dengan izin Pemkab Kotim yang lokasinya berada di Katingan itu.

"Belum bisa dipastikan, tapi memang ada, dan itu diakui PT WNS," sebut Ahmad Rubama.

Adapun agenda pertemuan akhir Mei 2017 mendatang, di antaranya menyepakati garis batas yang memang sudah disepakati oleh Pemda Kotim dan Pemda Katingan sebelumnya.  Kemudian membuktikan ada tanaman di Katingan, ceritanya bagaimana, apakah tanaman peusahaan atau tanaman masyarakat.

"Kalau tanaman perusahaan kurang pas, karena di luar izin. Kalau tanaman masyarakat yang menjadi binaan PT WNS, itu silahkan, tapi legalitasnya harus dikeluarkan Pemkab Katingan karena memang lokasinya berada di wilayah Katingan. Inilah nanti yang akan dibahas lagi," pungkas Ahmad Rubama. (ABDUL GOFUR/)