Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Gowa Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Malaysia-Indonesia Siap Balas Boikot Produk dari Uni Eropa

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 19 Mei 2017 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Resolusi tentang sawit yang disahkan Parlemen Uni Eropa (UE) terus memicu kegusaran di kalangan negara produsen minyak sawit dunia, terutama Indonesia dan Malaysia.

Pasalnya, selain mengusulkan penghentian impor minyak sawit mentah (CPO) sebagai bahan campuran biodiesel pada 2020, sejumlah negara UE juga mengancam akan melakukan boikot terhadap produk-produk berbahan sawit, yang meliputi produk makanan, minuman, kosmetik dan lainnya. Jika ancaman itu diwujudkan, tentunya akan menurunkan permintaan terhadap minyak sawit dan produk turunannya.

Menyikapi ancaman tersebut, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak dan Presiden Indonesia Joko Widodo sempat membahas langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan industri sawit kedua negara.

PM Najib mengatakan negara-negara penghasil minyak sawit bisa melakukan hal yang sama dan memboikot produk-produk dari negara-negara UE. Hal itu ditegaskan Najib di sela acara peringatan 100 tahun industri sawit Malaysia di Bestari Jaya, Malaysia, Kamis (18/5/2017).

'Saya telah berdiskusi dengan Presiden Jokowi bahwa Malaysia dan Indonesia, melalui CPOPC (Council of Palm Oil Producing Countries), akan meyakinkan negara-negara Barat, seperti negara UE, bahwa apa yang mereka tuduhkan (terhadap industri sawit) tidak berdasar," kata Najib seperti dikutip The Star.

'Kami akan menjelaskan kepada mereka bahwa kami banyak membeli produk mereka, dan jika mereka memboikot (produk minyak sawit), mereka bisa menerima hal yang sama dari Malaysia dan Indonesia,' tegas Najib.

Rencananya, para menteri terkait dari Malaysia dan Indonesia akan berkunjung ke UE untuk menjelaskan bahwa industri sawit di kedua negara ini sudah menerapkan praktik berkelanjutan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru