Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lampung Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gunung Mas Perkenalkan Budaya Tiwah di Pawai Budaya Isen Mulang

  • Oleh Naco
  • 20 Mei 2017 - 05:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kabupaten Gunung Mas membawa prosesi adat tiwah pada Pawai Budaya Isen Mulang di Taman Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (19/5/2017).

Upacar Tiwah, atau Tiwah Lale, atau Magah Salumpuk Liau Uluh Matei, upacara sakral tersebar untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju tempat yang dituju yaitu Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate, Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, Hakarangan Lamiang atau Lewu Liau yang letaknya di langit ketujuh.

Jiwa atau roh manusi yang masih hidup di dunia disebut hambaruan atau semangat, yang telah meninggal disebut salumpuk liau, yang harus dikembalikan kepada Hatalla, prinsip keyakinan Kaharingan menyatakan bahwa tanpa diantar ke lewu liau dengan sarana Upacara Tiwah.

"Salumpuk bereng yaitu raga manusia yang telah terpisah dari jiwa karena terjadinya proses kematian, setelah alami kematian, salumpuk bereng diletakkan dalam peti mati, sambil menunggu acara tiwah, salumpuk bereng dikuburkan terlebih dahulu," kata Wilson, membacakan prosesi yang ditampilkan kontingen Gunung Mas.

Dalam tiwah ada yang disebut dengan sandung yakni berbentuk rumah kecil ukurannya tinggi dengan empat tiang dan sapundu yang merupakan patung terbuat dari kayu berukuran besar diletakkan di depan sandung.

Tiwah upacara sakral terbesar beresiko tinggi, dari itu pelaksanaannya harus benar-benar dipersiapkan secara cermat, karena kalau terjadi kekeluruuan atau tidak sempurna maka ahli waris bisa menanggung beban berat. .(NACO/m)

Berita Terbaru