BORNEONEWS, Sukamara - Masyarakat Balai Riam, Kecamatan Balai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, masih mempertahankan Seni Bagondang. Mereka tetap melestarikannya, dan dipertunjukkan, terutama saat menyambut tamu penting, yang berkunjung. Namun kesenian bagondang perlu mendapatkan perhatian agar tetap dipertahankan.

"Kesenian bagondang merupakan warisan para pendahulu warga, dan masih tetap dilestarikan hingga sekarang. Bagondang dibawakan saat menyambut tamu-tamu penting yang datang berkunjung sebagai bentuk penghormatan," kata Mantir Adat Desa Balai Riam, Ulip kepada Palangka Post, Sabtu (20/5/2017).

Untuk menjaga agar kesenian bagondang tetap ada di tengah masyarakat, selain perlu memperbaharui alat musik yang dimainkan, juga harus ada regenerasi para pemain-pemainnya. Pasalnya, pemain tari bagondang, warga yang secara sukarela ikut terlibat. Harus ada tenaga khusus yang bisa mengenalkan, dan mengajarkannya kepada generasi muda.

"Untuk alat musik yang dimainkan ini memang sebagian ada yang ditambah bantuan dari Anggaran Dana Desa atau ADD, sementara untuk yang lain-lain belum ada," ujar Ulip.

Sejauh ini, kesenian bagondang selain dibawakan saat menyambut tamu-tamu penting, juga dipertunjukkan saat menyambut datangnya tahun baru. Saat itu warga akan berkumpul dan memainkan kesenian bagondang secara bersama sama.

"Karena tidak ada latihan khusus maka kesenian ini dibawakan saat-saat tertentu saja. Seandainya ada perhatian dari pihak terkait, seperti menambahh alat musik dan pakaian adatnya, mungkin bisa dilakukan latihan rutin karena balai adat bisa difungsikan untuk pelestarian adat daerah seperti bagondang ini," ucap Ulip. (FAHRI MUNA/PPOST/N).