Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Maluku Barat Daya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konsumsi Minyak Sawit Per Kapita Capai 7,7 Kg

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 Mei 2017 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kebutuhan akan minyak sawit untuk berbagai keperluan telah meningkat pesat dalam lebih dari sedasawarsa terakhir. Maka tak dimungkiri bahwa minyak sawit telah menjelma menjadi salah satu komoditas utama dunia.

Bayangkan, minyak sawit dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk, mulai dari makanan dan minuman hingga kosmetika dan bahan bakar kendaraan bermotor. Jika Anda berkunjung ke supermarket, Anda mungkin tak sadar bahwa sekitar 50% produk yang dipajang mengandung minyak sawit.

Konsumsi minyak sawit per kapita secara global meningkat dua kali lipat sejak 2000 menjadi 7,7 kilogram pada 2015, berdasarkan data dari Gro Intelligence. Untuk dua tahun terakhir, angka konsumsi minyak sawit diyakini kian meningkat. Untuk diketahui, Malaysia dan Indonesia memasok sekitar 85% kebutuhan minyak sawit dunia.

Bagaimana konsumsi minyak sawit sampai begitu signifikan peningkatannya Perlu Anda tahu bahwa minyak sawit begitu populer di kalangan produsen makanan dan minuman karena memiliki daya tahan tinggi terhadap oksidasi, sehingga minyak sawit lebih tahan lama dan lebih tahan terhadap cuaca, kata R.E.A. Holdings Plc, perusahaan berbasis di London yang memiliki perkebunan sawit di Indonesia.

Selain digunakan sebagai bahan campuran makanan dan minyak goreng, minyak sawit juga dipakai untuk pembuatan sabun dan deterjen serta sebagai bahan campuran biofuel. Belum lagi asam lemak dari minyak sawit yang dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan kosmetik dan farmasi.

Tanaman kelapa sawit sendiri merupakan tanaman asli Afrika, dan diperkenalkan ke kawasan Asia Tenggara (Malaysia) oleh Inggris pada 1870-an, tapi belum menjadi komoditas komersial. Barulah pada 1917, tanaman sawit menjadi industri komersial di Malaysia setelah Henri Fauconnier asal Perancis menanam tumbuhan ini di Selangor. Bibit sawit yang dibawa Fauconnier itu sendiri dibudidayakan di Indonesia. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru