Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Majene Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Pangkalan Banteng Resah Pelaku Hipnotis Berkeliaran

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 23 Mei 2017 - 05:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Warga Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat resah dengan berkeliarannya dugaan pelaku hipnotis yang menyasar ke sejumlah rumah.

Pelaku dugaan penipuan dengan hipnotis ini terungkap setelah salah satu korbannya mengungkapkan di media sosial Facebook.

Menurut pemilik akun facebook Mujiono Imam, kasus penipuan dengan modus hipnotis ini menimpa ibundanya pada pukul 08.00 WIB, Senin (22/5/2017). Saat itu pelaku bersama teman wanitanya melakukan pengobatan dengan metode paranormal. Kemudian pelaku mengajak ibunda Mujiono Imam berkomunikasi dan tanpa sadar menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku.

Namun Mujiono Imam dan ayahandanya masih dalam keadaan sadar. Mereka langsung mengejar kedua pelaku yang mengendarai kendaraan roda dua KH 4979 GS. Setelah mengejar pelaku, Mujiono Imam sempat mengambil foto kedua pelaku dan kendaraannya, kemudian meminta kembali uang yang diserahkan ibundanya.

"Saya nggak kepikiran saat itu untuk melaporkan pelaku kepada polisi," ujar pemilik akun Mujiono Imam.

Saat dihubungi Borneonews, Imam mengungkapkan bahwa uang yang diserahkan ibunya kepada dua pelaku dugaan hipnotis sebesar Rp220 ribu adalah uang beras 17 kg yang diminta pelaku, dan uang syarat sebesar Rp1,5 juta.

"Kalau nggak salah saya tahu dari ibu saya uang beras 17 kg berjumlah Rp220.000 dan uang yang untuk syarat berjumlah Rp.1.500.000," ungkap Mujiono Imam kepada Borneonews.

Linimasa Mujiono Imam di akun facebook ini ternyata memancing korban lainnya untuk bersuara. Seperti pemilik akun lInda Purnamasari.

Dalam obloran di akun Imam Mujiono, pemilik salah satu salon ini mengungkapkan bahwa saat itu ia kedatangan kedua pelaku dugaan penipuan dengan hipnotis yang menawarkan untuk melakukan terapis kepada orang yang kena stroke dengan imbalan Rp500.000 satu kali pijatan. Namun tawaran itu ia tolak.

Setelah itu anak buahnya malah ditawari pemasangan susuk Rp440 ribu dan meminta uang rokok sebesar Rp200 ribu  (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru