Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Berpotensi Bergerak di Rp9.250'9.670 Per Kg

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 23 Mei 2017 - 15:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) turun dari level tertinggi satu pekan yang dicapai Senin (22/5), yang dipicu oleh kembali menguatnya kurs ringgit Malaysia terhadap dollar AS.

"Situasi politik di AS yang tidak menentu membuat dollar AS mendapat tekanan, yang memberikan keuntungan bagi kurs ringgit, tapi kondisi ini jutsru menahan laju penguatan harga CPO," kata analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra dalam risetnya di Jakarta, Selasa (23/5).

Pada perdagangan Selasa ini, ringgit menyentuh level terkuat pada 14 November tahun lalu terhadap dollar. Penguatan ringgit tersebut menjadikan harga CPO lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Beberapa sentimen positif sebelumnya membuat CPO menguat dua hari beruntun, salah satunya adalah karena menguatnya kinerja ekspor minyak sawit Malaysia," ucap Putu.

Intertek melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia periode 1 ' 20 Mei naik 20% dari periode yang sama bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut menjadi sinyal awal akan kuatnya permintaan menjelang Ramadan.

Kenaikan harga minyak kedelai sebagai kompetitor, kata Putu, dan minyak mentah yang mencapai level tertinggi 3 pekan, juga ikut mengerek harga CPO.

Pada pukul 11.21 WIB, CPO diperdagangkan di kisaran 2.655 ringgit per ton di bursa derivatif Malaysia, dengan rentang perdagangan potensial 2.640 ' 2.690.

Sementara itu di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, CPO berada di kisaran Rp9.430 per kg, dengan rentang perdagangan potensial hari ini adalah Rp9.250 ' 9.670 per kg. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru