Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Buton Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Intruksikan Setop Pembangunan Rel Kereta Api PT SUS

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 23 Mei 2017 - 18:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit ' Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menginstruksikan agar pembangunan rel kereta api (KA) yang dikerjakan PT Sinar Usaha Sejati (SUS) di Kabupaten Katingan dihentikan sementara. Gubernur beralasan, semua perusahaan harus mengantongi perizinan secara lengkap terlebih dulu baru kemudian operasional.

'Terkait PT SUS, saya minta agar distop dulu, lengkapi perizinan yang harus dipenuhi baru kemudian bekerja kembali jika sudah clear,' sebut Gubernur, Selasa (23/5/2017).

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu menegaskan, Pemprov Kalteng terus memantau dan mengawasi pembangunan rel KA yang rencananya menghubungkan Kabupaten Katingan dengan Kabupaten Gunung Mas tersebut.

Di antara perizinan krusial yang belum dikantongi oleh PT SUS ialah izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu juga bermasalah dalam pembebasan lahan. Meski investor asal Rusia yang menggarap proyek itu mengaku sudah ada pengajuan ke KLHK, hanya saja prosesnya belum kelar.

'Seharusnya selesaikan dulu, baru kemudian melakukan pekerjaan. Kita tidak menghambat investasi tetapi hormati dan penuhi dulu prosedur dan ketentuan berlaku,' tambah Gubernur.

Proyek rek KA yang dikerjakan PT SUS direncanakan sepanjang 260 km. Sejauh ini yang terbangun baru sepanjang 2 km dengan lokasi di Desa Tewang Karangan, Kabupaten Katingan. Penjabat Sekda Kalteng Sahrin Daulai pernah mengaku bahwa pemprov tidak mengetahui adanya proyek itu.

Pemerintah Kabupaten Katingan juga pernah menyebut PT SUS tidak memiliki izin lokasi, lalu meminta perusahaan menghentikan kegiatan sampai semua perizinan dipenuhi. Namun manajemen perusahaan batu bara asal Rusia itu tetap nekad melanjutkan proyek rel KA dengan alasan sudah diizinkan pemerintah pusat.

Humas PT SUS, Asera, mengklaim sudah bertemu Menteri LHK membahas masalah perizinan. Namun, belum juga keluar. Hal itu menghambat kinerja perusahaan karena kawasan yang belum alih fungsi lahan tidak boleh digarap. Asera mengklaim nilai investasi PT SUS mencapai Rp125 triliun.

'Sambil menanti perizinan keluar, rel KA terus dikerjakan. Sebab pada 2018 ditargetkan telah selesai dan operasional,' katanya. (ROZIQIN/B-3)

Berita Terbaru