Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Proyek Peningkatan Jalan Bumiharjo Lemah Pengawasan

  • Oleh Cecep Herdi
  • 24 Mei 2017 - 16:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pengawasan terhadap proyek rekonstruksi jalan Bumi Harjo menuju Pelabuhan Kalap di Desa Bumi Harjo Kecamatan Kumai Kabupaten Kobar sepanjang 1,4 kilometer (km) lemah pengawasan. Banyak pengerjaan yang akhirnya berdampak buruk terhadap masyarakat sekitar.

"Kami berharap pemerintah daerah meninjau langsung proyek ini, banyak yang dikeluhkan warga saya. Bahkan pada 5 Mei 2017 masyarakat datang ke kantor desa mengeluhkan dampak proyek itu seperti banyaknya debu dan akses masyarakat menuju jalan poros jadi terkunci," kata Kepala Desa Bumi Harjo, Jatmiko, Rabu (24/5/2017).

Banyak keteledoran kontraktor yang dikeluhkan warga, seperti macet hingga berkilo-kilometer, debu yang menyebar ke perumahan warga, akses jalan gang menuju jalan poros terkunci, rawan kecelakaan karena rekayasa jalan menjadi sempit.

"Kami minta tanggungjawabnya dari kontraktor, bekerja jangan merugikan orang lain. Apalagi ini masyarakat berapa RT saja yang terkena dampaknya," tuntut Narsih, warga yang berjualan sembako di pinggir jalan Bumi Harjo.

Selain diduga asal-asalan, papan proyek rekonstruksi yang menelan dana Rp23 miliar lebih dari APBN itu diduga sengaja di robohkan. Papan yang memuat informasi keterangan proyek pengerjaan itu ambruk di dekat pinggir jalan kurang lebih 200 meter dari proyek.

Kepala desa dan perangkat desa  yang meninjau pengerjaan itu sempat keliling sampai ke pelabuhan mencari keberadaan papan informasi proyek tersebut. Selama hampir satu jam mencari, baru ditemukan papan tersebut dibiarkan ambruk di dekat parit. "Harusnya ada pengawasan dari pihak terkait. Jangan sampai uang rakyat disalurkan melalui pembangunan yang sia-sia," ujar salah satu perangkat desa menambahkan.

Sementara itu, tiga perusahaan rekanan yang mengerjakan rekonstruksi jalan tersebut hingga siang ini masih bungkam. Salah satu rekanan yang berada di Pangkalan Bun juga tidak berada di kantornya saat media mencoba mencari keterangan. (CECEP HERDI/B-2)

Berita Terbaru