BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Saat ini jumlah pengajuan dana peremajaan tanaman sawit (replanting) telah melampaui 20.000 hektare (ha).

Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Muhammad Anas, menyatakan Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana untuk peremajaan 20.000 ha kebun sawit rakyat yang berasal dari dana pungutan sawit yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Sawit).

"Kami sedang verifikasi atas pengajuan permohonan petani, peminatnya banyak, tapi alokasi tahun ini memang 20.000 ha, Rp25 juta per ha. Kalau sudah mendapat dana BPDP Sawit, tidak boleh lagi mendapat dana APBN," kata Anas di Jakarta, akhir pekan ini.

Potensi ketersediaan benih sawit tahun ini mencapai 185.744.461 kecambah. Sedangkan jumlah pesanan yang sudah masuk sebanyak 37.620.928 kecambah.

"Angka itu berdasarkan hasil rapat koordinasi produsen kelapa sawit pada 13 Februari 2017," paparnya.

Anas menambahkan, potensi produksi oleh 15 produsen benih sawit sebenarnya mencapai 240,5 juta kecambah. Idealnya, untuk setiap ha lahan harus 136 batang pohon.

"Jadi bisa diperkirakan kebutuhan benih untuk peremajaan 20.000 ha kebun sawit petani rakyat tersebut," pungkasnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)