BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran terus berkomitmen meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Salah satunya dengan memaksimalkan penarikan retribusi tambang galian C.

Gubernur menuturkan, keuntungan galian C sangat fantastis, sayangnya sejak Kalteng berdiri, pemprov selalu gigit jari. Pemasukan dari tambang itu hanya ke kantong oknum tertentu, bukan ke pemerintah.

"Setelah saya hitung-hitung untuk galian C dari 13 kabupaten yang ada di Kalteng, kurang lebih pendapatannya Rp520 juta per hari. Saya tegaskan per hari. Itu pemasukannya. Selama Kalteng berdiri, galian C ilegal berjalan mulus. Pemasukannya inilah yang lari ke oknum, baik pakai baju (maaf) ASN maupun oknum TNI/Polri," sebut Gubernur, belum lama ini, saat berada di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Dengan alasan itulah Gubernur berniat menertibkan tambang galian C. Supaya kekayaan daerah terserap maksimal dan bisa menunjang pembangunan Kalteng. "Bukan untuk menyejahterakan oknum tertentu," kata Gubernur.

Terkait proses perizinan galian C, Gubernur berjanji akan mengeluarkan kebijakan satu pintu, yakni berada di pemerintah provinsi. "Saya tidak akan berlama-lama untuk mengeluarkan izin galian C. 10 hari saja selesai asal semua persayaratan terpenuhi. Jika galian C legal, ada izinnya, jelas akan ada pajak yang masuk ke daerah," tegasnya.

Secara terpisah, Ketua DPRD Kobar Triyanto mengakui bahwa galian C di Bumi Marunting Batu Aji rata-rata belum mengantongi izin. Hanya zirkon yang sudah mengantongi izin. "Rata-rata belum mengantongi izin. Untuk jumlah ada berapa galian C itu di sini (Kobar) saya harus periksa data dulu, nanti ya," ucap Triyanto. (CECEP HERDI/B-3)