BORNEONEWS, Muara Teweh - Pemerintah Desa Benganin II, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warga masyarakatnya melalui peningkatan kapasitas terhadap kelompok pengrajin anyaman rotan.

Kepala Desa Benangin II, Sabarson mengatakan melalui anggaran APBDes 2016 telah mendatangkan pelatih dari Yogjakarta untuk melatih warga membuat kerajinan dari anyaman rotan yang dipadukan dengan kulit.

Sedangkan untuk bahan kulitnya kerjasama dari program corporite sosial responsibility (CSR) PT Bharinto Ekatama (PT BEK).

"Pelatihan ini dilakukan mengingat setiap kerajinan diperlukan sebuah inovasi guna mengikuti perkembangan jaman atau tuntutan pasaran, sehingga kerajinan secara turun temurun ini akan tetap lestari. Namun saat diperjual belikan di pasaran tetap menarik peminat para pembelinya,' kata Sabarson, Minggu, (28/5/2017).

Kerajian yang dilatih itu seperti pembuatan tas yang menggunakan bahan dari anyaman rotan jenis anjat yang sudah jadi. Lalu kembali diolah menjadi sebuah tas cantik.

"Dengan adanya pelatihan ini tidak ada lagi penjualan anjat, karena anjat dianggap sebuah produk lokal yang kalah bersaing dengan jenis produk modern," katanya.

Untuk menunjang kegiatan kerajian didesa melalui kelompok usaha telah dibelikan mesin jahit seharga Rp8 juta per unit yang digunakan dari anggaran APBDes 2016. (RAMADHANI/B-6)