Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dirjen KLHK: Pulau Salat Potensial Sebagai Ekosistem Esensial

  • Oleh James Donny
  • 28 Mei 2017 - 20:24 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Direktorat Jendral Konservasi dan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Dahono Adji menyebut Pulau Salat potensial dikembangkan sebagai ekosistem esensial bagi satwa.

"Ekosistem esensial harus diimbangi dengan upaya konservasi dan munculnya ekosistem esensial ini karena terjadi banyak konflik satwa," kata Bambang saat di Pulau Salat, Pulang Pisau, Minggu (28/5/2017).

Dia mengatakan saat ini lahan konservasi untuk area pelepasan satwa sangat terbatas. Bambang mengapresiasi kepada Haji Abdul Rasyid pengusaha nasional dari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah punya konsep, sehingga dapat terciptanya ekosistem esensial di Pulau Salat ini.

Adanya ekosistem esensial ini pemerintah menurutnya punya kebijakan dalam menjaga dan melestarikan tempat singgah para satwa agar tetap bertahan hingga masa yang akan datang.

"Kalau sudah berbicara ekosistem esensial ini, maka pemerintah daerah untuk membuat perda disetujui DPRD dalam rangka mempertahan kawasan tersebut bagi kelestarian lingkungan dan objeknya adalah orangutan," terangnya.

Sementara itu Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo mengatakan memang harus dibuat perda. Menurutnya adanya dukungan dan kolaborasi antar pemangku kepentingan akan membawa arti bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

"Ini memberikan dampak yang sangat baik bagi kelestarian lingkungan dan sumber mata pencaharian masyarakat, karena dalam penyediaan pakan untuk satwa orangutan ini juga diambil dari hasil kebun buah masyarakat yang akhirnya memberikan nilai tambah setelah ada kerja sama dengan pengelola kawasan Pulau Salat," katanya. (JAMES DONNY/B-6)

Berita Terbaru