BORNEONEWS,  Sampit - Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Toto Sukarno mengatakan, diperkirakan ada sekitar 16.000 penumpang kapal laut yang lewat di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada arus mudik lebaran tahun ini.

"Kami perkirakan ada 16.000 orang pemudik melalui Pelabuhan Sampit," ujar Toto, kepada Borneonews, Selasa (30/5/2017).

Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2016 lalu, yang mencapai 25.000 penumpang.

Penurunan tersebut terjadi akibat banyaknya pekerja perusahaan sawit di Kotim yang tidak kembali lagi ke daerah ini pasca pulang  ke daerahnya tahun lalu.

Tidak hanya itu, adanya pengurangan karyawan dari sejumlah perusahaan juga mengakibatkan banyaknya masyarakat yang berasal dari luar daerah tidak kembali ke bumi Habaring Hurung ini.

"Pengurangan karyawan juga menjadi penyebab menurunnya penumpang kapal pada tahun ini," kata Toto.

Walaupun diprediksi mengalami penurunan, namun pihaknya tetap melakukan antisipasi terjadinya penumpukan penumpang di terminal keberangkatan. Dengan cara memberikan imbauan kepada masyarakat agar sudah jauh-jauh hari membeli tiket. Sehingga tidak kehabisan atau bisa berangkat sesuai jadwal yang diinginkan.

Selain itu, saat membeli tiket, penumpang juga harus memakai identitas aslinya. Sehingga saat pemeriksaan masuk ke dalam kapal tidak bermasalah. Hal tersebut dilakukan guna menghindari adanya tiket palsu dan juga penumpang ilegal masuk ke dalam kapal.

"Kami tidak ingin ada penumpang ilegal atau tiket palsu, karena itu sangat merugikan," kata Toto.

Sementara itu, aktivitas di Pelabuhan Sampit saat ini masih berjalan normal, belum ada peningkatan penumpang yang signifikan. Kemungkinan besar lima hingga delapan hari kedepan peningkatan penumpang akan terjadi. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)