Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wakatobi Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Inilah Penyebab Razia Satpol PP Kobar Sering Bocor

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 31 Mei 2017 - 11:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Razia gabungan maupun yang digelar internal Satpol PP Kobar ke sejumlah lokasi prostitusi, acapkali tidak membuahkan hasil. Seolah para pekerja seks punya indra keenam sehingga dalam sekejap mereka yang awalnya ramai menunggu pria hidung belang, langsung menghilang saat aparat tiba.

Borneonews pun merasa heran, mengapa kedatang aparat hukum begitu cepat tercium oleh pemilik warung kopi yang diduga menyediakan PSK. Kalau satu atau dua tempat yang berdekatan, masih wajar. Tetapi kalau hingga radius beberapa kilometer, itu hal yang aneh.

Sempat muncul dugaan bahwa informasi razia dibocorkan oleh oknum aparat itu sendiri. Namun, ketika lebih dalam di investigasi, dugaan itu tidak benar.

Terbukanya pola informasi berantai di kalangan PSK bermula dari ocehan seorang pekerja seks yang tertangkap di Kalimati Lama, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Perempuan berinisial M (39 tahun), yang merupakan perantau dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditangkap saat hendak melakukan hubungan intim bersama tamunya.

Sebelum bahwa ke Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar, mobil patroli terlebih dahulu mencari sasaran lain, namun dari satu tempat ke tempat lain tidak seorangpun warung kopi yang buka. Begitu pula para pelayan yang biasa berpakaian seksi, entah ke mana

M yang duduk di samping Borneonews tiba-tiba bicara lirih. "Engga bakalan ketemu, sampean baru sampai simpang gereja Pasir Panjang semua PSK sudah tahu," kata M kepada Borneonews.

Saat di korek lebih dalam, ternyata menurut M, para pemilik warung kopi dan PSK sudah menempatkan mata-mata yang bertugas memantau datangnya aparat. Para mata-mata itu bisa dari warga atau pemilik warung.

Cara ini juga berlaku di lokasi prostitusi lain seperti Jalan Ahmad Yani dan Simpang Kodok. Biasanya mata-mata mereka tempatkan di muara jalan masuk lokasi prostitusi.

"Kalau di Kalimati lama di simpang gereja. Informan ini yang menelepon ke kami dan informasi ini disebar berantai, biasanya dalam hitungan menit langsung pada tutup dan kabur," sebut dia. (KOKO SULISTYO/B-3)

Berita Terbaru