Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kebun Sawit di Indonesia akan Redam Kemerosotan Kinerja QL Resources

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 31 Mei 2017 - 11:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - QL Resources Bhd, yang mencatat kenaikan laba bersih 24% pada kuartal IV lalu, diprediksi akan membukukan penurunan laba bersih bisnis inti pada tahun fiskal 2018-2020 akibat lesunya bisnis pakan ikan dan telur.

Hong Leong Investment Bank (HLIB) Research, dalam risetnya yang dikutip The Star, Selasa (30/5/2017), menyatakan pihaknya merevisi turun proyeksi laba bersih bisnis inti sebesar 5% per tahun seiring dengan asumsi penurunan harga telur.

Dari situ, perusahaan riset yang berbasis di Malaysia tersebut juga menurunkan target harga saham QL Resources menjadi RM4,14 dari RM4,23, dan merekomendasikan 'sell' (jual) dari sebelumnya 'hold' (tahan).

Namun demikian, HLIB menyatakan bahwa penurunan kinerja keuangan QL Resources itu dapat diredam oleh bisnis perkebunan sawit yang berada di Indonesia.

'Dengan semakin luasnya area perkebunan sawit QL di Indonesia yang sudah matang, maka itu akan menghasilkan produksi lebih besar, yang akan berimbas pada pendapatan perusahaan. Selain itu, kelompok usaha ini juga akan terus membuka FamilyMart convenience stores, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan," tulis HLIB.

Sebelumnya, QL Resources Bhd. melaporkan kenaikan laba bersih selama kuartal IV yang berakhir 31 Maret 2017 sebesar 24% menjadi RM47,24 juta (Rp147,07 miliar) dari RM38,14 juta (Rp118,74 miliar) pada tahun lalu.

Menurut perusahaan yang memiliki unit usaha di Indonesia ini, lonjakan laba tersebut terutama didukung oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO).

QL Resources, yang tercatat di Bursa Malaysia, mengatakan divisi kelapa sawit miliknya membukukan kenaikan penjualan 45% berkat tingginya harga CPO dan meningkatnya volume tandan buah segar yang diolah di perusahaan yang beroperasi di Indonesia. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru