BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemkab Kobar akan mengkaji secara dalam terkait penyebab meluapnya Sungai Arut hingga menyebabkan banjir ke permukiman warga di Kecamatan Arut Utara (Aruta).

"Kami akan mengkaji secara komprehensif penyebab banjir, Dengan harapan (bisa mengantisipasi) sehingga ke depan musibah ini tidak terulang," kata Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah, Kamis (1/6/2017).

Dia menjelaskan akan ada pakar yang menangani hal ini. Karena komitmen pemerintah dalam mencegah banjir di Aruta tidak main-main.

Bupati Hj Nurhidayah dan wakilnya Ahmadi Riansyah langsung mengumpulkan seluruh stakeholder perusahaan yang ada di Aruta membahas terkait penanganan banjir.

"Saat rapat kordinasi, kami mendapat masukan juga replanting yang dilakukan perusahaan swasta di Aruta itu harus dilakukan secara bertahap. Sehingga lereng bukit bisa menyerap air. Saat musim hujan, air tidak serta merta masuk ke sungai semua," kata Ahmadi.

Dia prihatin melihat banjir Aruta. Sebab, selama beberapa dekade, banjir terparah yang menerjang kecamatan paling jauh dari Kobar itu baru tahun ini terjadi. Meski tak ada korban meninggal dunia, namun kerugian masyarakat atas banjir ini ditaksir hingga ratusan juta rupiah. (CECEP HERDI/B-11)