Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Inilah Fungsi Informasi Cuaca Dalam Dunia Penerbangan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 03 Juni 2017 - 12:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Setiap hari di media elektronik, hingga di gajet selular yang digunakan oleh individu, informasi prakiraan cuaca menjadi salah satu topik yang paling sering dilihat masyarakat.

Bukan hanya masyarakat saja yang memerlukan informasi cuaca itu, tapi dunia pelayaran dan penerbangan juga wajib mendapatkan informasi ini untuk mengambil keputusan terkait dengan keberangkatan.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Iskandar Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Ria Rosanti Sabtu (3/6/2017) menjelaskan pihak operator penerbangan selalu menggunakan informasi cuaca untuk mengambil keputusan pesawat berangkat atau tidak.

"Bukan hanya untuk memutuskan apakah pesawat berangkat atau tidak, akan tetapi selama pesawat mengudara hingga pesawat akan mendarat dibandara tujuan. Karena dari pengalaman kasus Air Asia, laporan informasi cuaca seharusnya sudah diketahui sebelum pesawat lepas landas agar pilot dapat mengetahui perkembangan ataupun kondisi cuaca di sepanjang perjalanan serta kondisi cuaca ditempat tujuan," jelasnya.

Menurutnya ada beberapa unsur dari informasi cuaca yang diperlukan pihak penerbangan untuk mengambil keputusan.

"Di antaranya adalah informasi angin untuk menentukan darimana pesawat take off dan landing, karena pesawat yang akan melakukan take off maupun landing harus melawan arah datangnya angin. Informasi jarak pandang atau visibility yang digunakan untuk menentukan posisi runway yang akan digunakan," jelasnya.

Bukan hanya itu saja, keadaan cuaca dalam penerbangan digunakan untuk kegiatan take off dan landing.

"Apabila terjadi cuaca signifikan harus segera dilaporkan. Kondisi perawanan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya awan konvektif seperti awan kumulonimbus," jelasnya.

Menurutnya suhu udara juga menjadi satu hal yang dipertitungkan dalam dunia penerbangan. "Karena hal ini terkait dengan pemuaian. Suhu udara yang tinggi mengakibatkan udara renggang sehingga pesawat memerlukan daya angkat yang lebih tinggi akibatnya penggunaan bahan bakar akan bertambah. Tetapi jika suhu udara rendah, udara menjadi lebih rapat dan daya angkat udara bertambah, sehingga akan mengurangi penggunaan bahan bakar," jelasnya.

Selain itu menurutnya tekanan udara juga berkaitan terhadap suhu. "Karena besarnya tekanan berbanding terbalik terhadap suhu. Kesalahan pembacaan tekanan akan menyebabkan kesalahaan pada pengaturan altimeter pesawat," ujarnya. (YUDA/B-6)

Berita Terbaru