Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Magelang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kisruh Tambang Galian C Picu Inflasi

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 03 Juni 2017 - 18:16 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kisruh aktivitas tambang galian C di sejumlah daerah di Kalteng berujung naiknya harga bahan galian tersebut dan produk hilirnya. Kondisi inipun memicu inflasi.

Terbukti saat Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng merilis 10 komoditas/jasa utama yang mempengaruhi inflasi di Kota Palangka Raya, andil tertinggi tdidominasi oleh pengeluaran rumah tangga untuk pembelian batako (0,23%),

'Kemudian pasir (0,13%), pembayaran tarif listrik (0,12%), kemudian batu (0,06%), dan angkutan udara (0,05%),' ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalteng Bambang Supriono kepada Borneonews, Sabtu (3/6/2017).

Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap potensi terjadinya deflasi (penurunan harga), lanjut dia, berasal dari daging ayam ras (0,10%), cabai rawit (0,09%), dan bawang merah (0,05%).

Sedikit berbeda dengan kondisi di Kota Sampit. Penambangan pasir juga menjadi andil inflasi, namun pada urutan kedua setelah tarif listrik.

'Di Kota Sampit, andil jasa tarif listrik terhadap inflasi cukup tinggi yakni 0,15%, disusul pasir (0,08%), bawang putih (0,07%), dan jasa angkutan udara (0,07%). Baju muslim urutan kelima dengan inflasi 0,06%."

'Sedangkan komoditas yang berkontribusi terhadap potensi terjadinya deflasi adalah cabai rawit (0,17%) diikuti jeruk (0,12%), dan bawang merah (0,07%),' pungkasnya. (ROZIQIN/B-3)

Berita Terbaru