BORNEONEWS, Buntok ' Seorang kakek bernama Ariman (60 tahun), warga desa Tabakanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), menghilang diduga kuat tenggelam di Sungai Ayuh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Borneonews, sang kakek hilang sejak Jumat (2/6/2017) siang. 'Kuat dugaan kita bahwa Ariman ini tenggelam di Sungai Ayuh,' kata Karlino, warga Desa Tabakanilan kepada Borneonews, Sabtu (3/6/2017) malam.

Pasalnya, lanjut Karlino, di daratan tepi Sungai Ayuh ditemukan lanjung, parang, alat penyedap karet (pe'et) dan handphone (HP). Selain itu, jemuran padi dan kasur tidak diangkat dan dibiarkan basah terkena air hujan.

Menurut Karlino, sebelum menghilang kakek tersebut sempat menelpon anaknya Aris untuk meminta menggiling padi. Namun anaknya tersebut tidak datang pada hari itu.

Keesokan harinya, Sabtu (3/6/2017) anaknya baru datang ke tempat ayahnya. Namun betapa kagetnya dia karena di rumah tidak ditemukan ayahnya.

'Aris pun mencari keliling rumah ditemukan padi dan kasur dijemur tanpa diangkat dan di tepi Sungai Ayuh ditemukan lanjung, parang, alat menyadap karet serta handphone dan satu getah karet diatas jamban,' ucap dia.

Ia membeberkan, Ariman tinggal sendiri tidak bersama anak isterinya. Ariman juga diketahui mengalami stroke ringan. Oleh karena itu, kuat dugaan Ariman ini tenggelam kesungai ayuh.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Bintang Awai (GBA), Iptu Nurtata mengatakan membenarkan bahwa warga desa Tabakanilan hilang. Hanya saja pihaknya belum berani memastikan apakah tenggelam atau pergi.

'Saat ini warga bersama pihak polsek masih melakukan pencarian, baik didaerah darat maupun di Sungai Ayuh. Bahkan saat ini pencarian sampai ke Desa Kayumban yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari tempat kejadian,' ucap dia. (URIUTU DJAPER/B-8)