Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Asahan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PTPN III Cetak Penjualan Rp11,2 Triliun Berkat CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 06 Juni 2017 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berhasil mencatat peningkatan penjualan selama empat bulan pertama 2017 sebesar 35% atau menjadi Rp11,2 triliun, dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar Rp8,3 triliun.

"Kenaikan sales ditopang oleh peningkatan produktivitas Crude Palm Oil (CPO) kebun sendiri sebesar 19% dan karet kering sebesar 5% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," kata Direktur Utama PTPN III, Dasuki Amsir, dalam jumpa pers paparan kinerja di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Dengan pertumbuhan pendapatan ini, laba bersih turut membaik dengan perolehan sebesar Rp488 miliar per akhir April 2017 dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang merugi senilai Rp604 miliar.

Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang peningkatan penjualan karena dampak meningkatnya produktivitas tanaman dan upaya efisiensi untuk menekan harga pokok serta didorong oleh kenaikan harga komoditas.

"Jadi pencapaian laba bersih konsolidasi sebesar Rp488 miIiar, bukan saja berkah dari kenaikan harga komoditas, namun dari hasil evaluasi kami perbaikan kinerja yang terjadi dikarenakan adanya perubahan budaya kerja dan efisiensi dalam operasional baik di on farm ataupun off farm," jelas dia.

Ia menjelaskan, capaian laba bersih hingga April 2017 ini belum memasukkan biaya pemakaian pupuk seluruhnya. Jika biaya pemupukan direalisasikan 100% dari anggaran pemupukan sebesar Rp1,5 triliun pada semester I-2017, maka diproyeksikan laba bersih semester I mencapai sekitar Rp100 miliar.

"Namun, manajemen optimistis laba bersih perseroan hingga akhir 2017 dapat mencapai Rp800 miliar, karena pada Agustus dan Oktober ada panen puncak sehingga bisa memberi kontribusi optimal ke pendapatan dan mencapai target RKAP yang telah ditetapkan pemegang saham," terangnya.

Untuk mencapai target perusahaan, manajemen akan melakukan antara lain pengembangan usaha hilirisasi, penguatan marketing strategy, empowering research and development (R&D).

la menambahkan, dari sisi perbaikan operasional, manajemen juga mampu mencatatkan net operating cash flow senilai Rp1,5 triliun atau meningkat sebesar 373% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp327 miliar.

Sementara itu, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan yang menjadi faktor fundamental kinerja keuangan makin membaik dan sehat.

"Hal ini tercermin hingga April 2017, EBITDA perseroan meningkat 182% atau sebesar Rp2,5 triliun dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp871 miliar," tuturnya.

Dasuki menjelaskan, perbaikan kinerja keuangan pun terus meningkat seiring dengan kembalinya kepercayaan perbankan. Hal ini juga terefleksi dari indikasi keuangan di awal tahun sudah menunjukkan hasil yang baik.

"Program dan strategi turn around masih kami jalankan karena dampaknya cukup terlihat dalam kinerja keuangan yang terus membaik," tegasnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru