Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Solok Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ekspor CPO Indonesia Melonjak, Tapi tak Diikuti Kenaikan Harga

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 06 Juni 2017 - 14:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Selama kuartal pertama 2017, Indonesia menikmati kenaikan volume ekspor minyak sawit.

Namun sayang, lonjakan volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) itu tak diimbangi dengan kenaikan harga, sehingga nilai ekspor yang diraih tidak maksimal.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan peningkatan ekspor minyak sawit Indonesia terjadi karena ada permintaan tambahan dari negara-negara untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

Sementara produksi minyak sawit Indonesia yang belum maksimal dan tingginya ekspor sawit pada kuartal I tahun ini membuat stok di dalam negeri terkikis.

"Pada April, stok minyak sawit Indonesia sudah di bawah 1 juta ton, ini untuk pertama kalinya tahun ini," kata Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono, di Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Berdasarkan data GAPKI, pada April 2017, posisi stok minyak sawit Indonesia mencapai 888.000 ton. Angka itu menyusut dari 2,85 juta ton pada Januari 2017.

Selama empat bulan pertama 2017, produksi minyak sawit masih ada di kisaran 2,8 juta ton per bulan. Begitu pula konsumsi di dalam negeri masih stabil di kisaran 900.000 ton per bulan.

Adapun ekspor minyak sawit Indonesia selama empat bulan pertama tahun ini sudah mencapai 10,7 juta ton. Angka tersebut naik 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 8,7 juta ton.

Momentum Ramadan juga menjadi pendongkrak tingginya ekspor ke sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Bangladesh dan Pakistan.

"Misalnya, ekspor ke Bangladesh naik 116% dari 57.800 ton pada Maret 2017 menjadi 124.950 ton pada April. Ekspor ke Pakistan naik 18% dari 175.260 menjadi 207.210 dan India naik 56% dari 430.000 ton pada Maret 2017 menjadi 672.140 ton pada April 2017," papar dia.

Di sisi lain, kenaikan volume ekspor itu tak dibarengi dengan kenaikan harga. Sepanjang April 2017, harga CPO berada di kisaran US$655 hingga US$717,5 per metrik ton.

"Harga memang cenderung rendah karena ada panen besar kedelai yang juga merupakan sumber minyak nabati di Amerika Latin," ujar Joko. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru