Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Surakarta Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sistem Umbaran Sulitkan DKPP Sukamara Data Sapi Bunting

  • Oleh Norhasanah
  • 07 Juni 2017 - 13:50 WIB

BORNEONEWS, Sukamara ' Akibat masih banyak peternak yang menerapkan sistem umbaran atau lepas, membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara mengalami kesulitan mendata jumlah sapi bunting secara alami. Sehingga membuat dinas terkait tidak bisa memasukan data keseluruhan.

'Kita tidak bisa menghitung jumlah sapi yang bunting secara alami karena sapi yang akan diperiksa adalah sapi liar, sehingga petugas mengalami kesulitan,' kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Sukamara, Syamsir Hidayat, Rabu (7/6/2017).

Menurut Syamsir, kesulitan tersebut juga sempat dialami pihaknya saat melaksanan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Buntin (Upsus Siwab), dimana untuk memberikan Inseminasi Buatan (IB) kepada sapi-sapi tersebut petugas harus menanggkapnya satu-persatu, terlebih prilaku liarnya membuat hewan tersebut sulit untuk dijinakkan.

'Itu sebabnya kita selalu mengalami hambatan setiap melaksanakan program terhadap sapi yang dilepas liarkan, sedangkan sapi yang dikandang kita lebih nyaman karena selain tidak sulit menangkapnya sapi-sapi tersebut juga sudah jinak atau tidak lari saat melihat orang,'  tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Syamsir berharap kepada seluruh peternak yang masih menerapkan sistem umbaran untuk dapat segera mengubah pola tersebut agar tidak mempersulit dinas saat ingin melakukan pendataan atau pemeriksaan terhadap hewan peliharannya.

'Untuk merubah sistem umbaran tersebut, saat ini kita sudah banyak membuat parit dan pagar dibeberapa lokasi peternakan yang ada di Kabupaten Sukamara. Dengan tujuan agar sapi-sapi tersebut tidak berkeliaran hingga kejalan dan pemungkiman warga karena selain merusak tanaman milik warga juga bisa membahayakan pengendara,' ucapnya.

Lanjutnya, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki maka kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan anggaran yang ada, sambil memberikan pemahaman kepada para peternak untuk mau merubah kebiasaan melepas ternak sembarangan menjadi dikandangakan. (NORHASANAH/B-5)

Berita Terbaru