Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Produksi Minyak Sawit Indonesia-Malaysia Tumbuh 10% Tahun Ini

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 Juni 2017 - 11:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tren penguatan harga minyak sawit dalam beberapa sesi perdagangan terakhir diprediksi tidak akan bertahan lama, karena memasuki semester kedua tahun ini akan mulai melemah tipis.

Estimasi itu diungkapkan lembaga riset RAM Rating Services, seperti dikutip The Star, Rabu (7/6), seraya menyebutkan bahwa prediksi harga minyak sawit mentah (CPO) tahun ini berada di kisaran RM2.300 - RM2.500 per ton.

Pada kuartal pertama 2017, harga rata-rata CPO adalah RM3.152 per ton di tengah stok minyak sawit yang masih ketat meski produksi mulai pulih. Sejak April, harga CPO bergerak di antara RM2.400 hingga RM2.600 per ton.

'Seiring dampak El Nino mereda, produksi di Malaysia meningkat menjadi 4 juta ton pada kuartal pertama 2017, naik 17,9% year-on-year (y-o-y)," tulis RAM Rating.

'Pada Maret 2017, produksi di Malaysia meningkat 16% month-on-month menjadi 1,46 juta ton, kenaikan bulanan pertama sejak September 2016. Sedangkan produksi di Indonesia juga membaik, meningkat sekitar 8,1% y-o-y pada kuartal pertama 2017,' kata RAM.

Untuk tahun ini, pertumbuhan produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia akan mencapai 10%.

RAM juga memperkirakan permintaan CPO akan tetap apik berkat membaiknya perekonomian global dan semakin giatnya implementasi program biodiesel di sejumlah negara penghasil sawit, terutama Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan, mengatakan stok minyak sawit Indonesia saat berada di bawah 1 juta ton. Namun penurunan stok ini diprediksi tidak akan mempengaruhi subsidi biodiesel dan ketersediaan minyak goreng. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru