Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Merauke Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sikapi HET Minyak Goreng Rp11.000/Liter, Ini Strategi Produsen

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Juni 2017 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Produsen minyak sawit telah memiliki strategi untuk menjaga margin keuntungan meskipun harus memenuhi kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng kemasan yang ditetapkan pemerintah.

"Kunci menekan harga agar memenuhi program pemerintah adalah efisiensi untuk menurunkan harga pokok. Saya sih setuju saja pemerintah tetapkan harga," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Holding Perkebunan Nusantara), Dasuki Amir, di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Saat ini, menurut Amir, pihaknya mencari cara menekan harga pokok dan meningkatkan volume.

"Di situ kami cari laba yang halal," ujar Amir.

Holding 14 PTPN berencana memproduksi sekitar 2 juta ton CPO tahun ini. Seluruh minyak sawit itu dijual ke PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), anak perusahaan PTPN III, dengan harga lelang Rp8.200 per kg, CPO itu kemudian dipasarkan ke pabrik-pabrik pengolahan CPO dan diekspor.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan meluncurkan program kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng sebesar Rp11.000 per liter. Kebijakan ini mulai berlaku 10 April 2017 hingga 10 September 2017. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru