Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hindari Peredaran Beras Oplosan, Distributor Beras Akan Bentuk Asosiasi

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 10 Juni 2017 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Guna menghindari peredaran beras dari pulau Jawa yang dioplos menggunakan bahan kimia berbahaya, para distributor besar beras di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar) akan membentuk Asosiasi Pedagang Beras.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Kabupaten Kotawaringin Barat, T Eko Lusino, Sabtu (10/6/2017).

Menurut Eko, keinginan para distributor membentuk asosiasi didapatnya saat Disperindag melakukan pengecekan terhadap peredaran beras di Pangkalan Bun dalam rangka mensikapi adanya kabar bahwa salah satu tujuan distribusi produsen beras UD. Widodo yang digerebek tim satgas pangan, Polres Malang adalah ke Pangkalan Bun.

Dalam pengecekan Disperindag menyambangi beberapa distributor besar beras seperti UD. Bintang Timur dan Sudimampir.

" Berangkat dari hal itulah maka mereka akan membentuk asosiasi sehingga pengawasan distribusi beras yang masuk dapat di pantau secara seksama," kata Eko.

Sementara itu, untuk pengawasan kepada pedagang, Disperindag sudah dilakukan secara maksimal, namun ada barang-barang yang menjadi prioritas pihaknya untuk mendapat pengawasan ketat.

Selain itu, Disperindag juga bakal melakukan pembinaan terhadap pedagang yang kedapatan melakukan praktek curang mengoplos dengan menggunakan bahan kimia dan untuk sangsi maka pihaknya hanya dapat menjatuhkan sanksi administratif hingga pencabutan izin usaha.

" Semua barang dalam pengawasan namun ada prioritas," ujar Eko.

Untuk diketahui bahwa kabupaten Kotawaringin Barat merupakan salah satu tujuan distribusi beras dari produsen beras UD. Widodo yang digerebek satgas pangan Polres Malang, baru-baru ini.

Dari penelusuran Borneonews ada empat merk beras dari 10 merk yang menggunakan bahan kimia beredar di pasar Pangkalan Bun.

Sayangnya pada saat tim dari Disperindag yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah melakukan pengecekan ke lapangan walau ditemukan merk yang sama namun berdasarkan keterangan pemilik toko Glagah Wangi, bahwa beras tersebut dibeli terpisah dengan kemasan.

Saat itu dinas hanya melakukan pengecekan secara manual, yakni dengan melihat kondisi fisik beras dan tidak melalui uji laboratorium. Padahal di toko lainnya yakni toko Borneo di jalan Udan Said, Komplek Pasar Indra Sari, sempat mengwdarkan beras merk Jagung Mas yang berasal dari Malang. Kebetulan Jagung Mas merupakan satu dari sepuluh merk yang menggunakan bahan kimia. (KOKO SULISTYO/B-5)

Berita Terbaru