Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Supiori Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sudah Saatnya BUMN Bangun Pelabuhan CPO di Pakistan dan Rusia

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 12 Juni 2017 - 17:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan membuka pelabuhan khusus dan mendirikan tangki Minyak Sawit Mentah (CPO) dan turunannya di Pakistan dan Rusia agar Indonesia tidak bergantung lagi pada pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat.

"Langkah itu untuk menyiasati hambatan perdagangan ke sejumlah pasar tradisional CPO dan turunannya, seperti Eropa dan AS yang selama ini meniupkan kampanye hitam maupun mengenakan hambatan tarif," kata Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, di Jakarta, Senin (12/6/2017).

Adapun upaya menggarap pasar non tradisional yang daya belinya tidak cukup tinggi dapat dilakukan dengan melayani pembelian secara ritel. Langkah itu dapat ditempuh dengan membuka pelabuhan dan mendirikan tangki di negara tujuan.

Selama ini, eksportir mengirimkan CPO dan turunannya dalam volume besar hingga di atas 1.000 ton. Jika mendirikan tangki di negara tujuan, eksportir dapat melayani pembelian dalam volume puluhan atau ratusan ton.

"Kami harapkan yang bikin perusahaan pemerintah atau BUMN. Bukan swasta, kalau pemerintah yang punya, aman, tidak memihak," papar Sahat.

Dengan melayani pembelian secara ritel pula, lanjut Sahat, eksportir tidak perlu mengurus letter of credit (L/C) karena menerima pembayaran secara tunai dari importir.

"Cara itu mampu menggandakan ekspor CPO dan turunannya ke Pakistan dan Rusia. Data DMSI menyebutkan volume pengapalan ke kedua negara itu masing-masing 1,2 juta ton dan 350.000 ton," ujarnya.

Sahat menambahkan, di Pakistan setidaknya perlu didirikan tangki berkapasitas 300.000 ton dengan nilai investasi US$25 juta. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru