BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Perusahaan perkebunan asal Malaysia, IJM Plantations, memiliki kebijakan unik terkait sertifikasi berkelanjutan untuk bisnis sawit di Malaysia dan Indonesia.

IJM Plantations yang 56,1% sahamnya dimiliki IJM Corp Bhd., memiliki dan mengelola 59.595 hektare (ha) perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia, dan Sumatera serta Kalimantan di Indonesia.

Dibandingkan sejumlah perusahaan perkebunan sawit besar lainnya yang kebanyakan mengadopsi sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), IJM Plantations memilih jalan berbeda untuk mendapatkan sertifikasi berkelanjutan.

'Kami memutuskan untuk mengadopsi proses sertifikasi untuk operasional di Malaysia dengan Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO), dan International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Sedangkan untuk operasional di Indonesia, kami mengadopsi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO),' kata CEO IJM Plantations, Joseph Tek, seperti dikutip The Edge Markets.

Ia mengatakan keputusan tersebut didasarkan pada persyaratan yang berbeda-beda dari skema sertifikasi yang berbeda pula.

Pekan lalau, IJM Plantations mengumumkan laba bersih sebesar RM22 juta untuk periode kuartal IV yang berakhir pada 31 Maret 2017, dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar RM16,5 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk pendapatan tumbuh 67,4% menjadi RM192,63 juta. (NEDELYA RAMADHANI/m)