Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Bandar Lampung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengintip Digitalisasi Kebun Sawit, Seperti Apa

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 Juni 2017 - 15:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Program digitalisasi sudah merambah berbagai bidang. Perusahaan perkebunan kelapa sawit asal Malaysia, IJM Plantations Bhd, telah menerapkan teknologi digital untuk perkebunan dan pengolahan minyak sawitnya.

Teknologi digital telah memudahkan banyak pekerjaan di industri sawit, demikian pengakuan Deky Yahya, seorang staf di lapangan di IJM Plantations Bhd, seperti dikutip The Edge Markets, Selasa (13/6/2017).

Menurut Deky, ia kini tak perlu lagi membuat data statistik yang dikumpulkan dari sejumlah kebun sawit secara manual.

"Cukup menggunakan tablet Samsung, semua informasi mengenai pengumpulan tandan buah segar dapat dibuatkan data statistiknya dan langsung diunggah ke komputer di kantor. Dan asyiknya, semua pekerjaan pengumpulan data itu tak harus mengunjungi lapangan, tapi cukup dilakukan di kantor," katanya.

Kemudahan dan keunggulan lain dari teknologi digital adalah dapat meng-capture gambar atau foto dari tandan buah segar, selain juga lokasi kebunnya secara presisi dengan menggunakan tablet yang dapat mengakses GPS.

Dengan begitu, para manager lapangan tak hanya dapat dengan mudah melacak dan memantau aktivitas di kebun secara real-time, tapi mereka juga dapat melihat sendiri kualitas buah sawit dan mengetahui dengan tepat area mana saja yang mengalami masalah. Dan hebatnya, semua itu tak perlu kehadiran mereka di lapangan.

Selain kemudahan dalam mentransfer data dari lapangan ke lembar Excel di komputer dan juga membuat laporan mengenai kualitas buah sawit, digitalisasi juga memudahkan dalam mendata kehadiran karyawan dan pekerja lapangan untuk kemudian mengolah data tersebut untuk keperluan pengupahan dan insentif.

Digitalisasi oleh IJM Plantations dimulai di lokasi perkebunan mereka di Desa Talisai, Sandakan, Malaysia, sejak November 2016 lalu. Rencananya, perusahaan ini akan menerapkan digitalisasi di seluruh perkebunan miliknya di Sabah, yang mencakup area tanam seluas 25.051 hektare, hingga akhir tahun fiskal 2018. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru